Oleh: Anna Mujahidah Mumtazah
Makin hari hidup makin sulit. Semua kebutuhan serba mahal. Pendapatan pas-pasan namun biaya hidup makin melangit. Pendidikan dan kesehatan yang seharusnya menjadi tanggungan negara kini berpindah tangan. Rakyatlah harus menanggung beban. Pendapatan suami tidak mencukupi, istri pun harus melengkapi. Banting tulang ke sana-sini ditambah lagi seabrek pekerjaan rumah yang harus rapi.
Untuk itu bertepatan dengan hari Ibu pada Ahad, 25 Desember 2016 MHTI DPD II Lamongan menggelar acara Dialog Ibu Peduli Negeri dengan tema “Negara Soko Guru Ketahanan Keluarga” di Rumah Makan Aqilah Lamongan. Hadir di tengah-tengah acara para tokoh umat diantaranya guru, dosen, penyiar radio, pimpinan majelis taklim.
Ustadzah Rifa selaku pembicara menyampaikan bahwa di era kapitalisme seperti sekarang ini negara memosisikan sebagai pedagang, membisniskan kebutuhan komunal, dan menjual fasilitas layanan umum.Kondisi ini diperparah dengan maraknya tindakan kriminalitas.
...Begitu lengkap masalah yang menimpa negeri ini sehingga mengetuk hati para muslimah untuk segera memikirkan solusi...
Pembicara yang lain yaitu Ustadzah Fahmiyah mengatakan, “Lapas pun overload mencapai 300% dari kapasitas normal.” Tingginya angka kriminalitas ini menurut Fahmiyah disebabkan oleh hukum yang tidak membuat jera, tebang pilih, tidak berdimensi dunia akhirat.
Begitu lengkap masalah yang menimpa negeri ini sehingga mengetuk hati para muslimah untuk segera memikirkan solusi. Faktanya negeri ini menggunakan sistem kapitalis demokrasi liberalis dan mengekor Belanda. Maka, saatnya umat bangkit dengan mengganti sistem yang salah ini dengan sistem Islam yang terbukti menyejahterakan. Seharusnya pendidikan dan kesehatan tidak ditanggung umat namun negaralah yang bertanggung jawab.
Di akhir acara para hadirin sepakat bahwa solusi permasalahan umat dan negeri ini adalah diterapkannya syariah Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah. Mereka sepakat untuk berjuang bersama demi menuju terwujudnyya kesejahteraan dengan sistem yang bersumber dari Allah. Itu semua hanya bisa diwujudkan dalam sistem Islam yang menerapkan Alquran dan sunah secara totalitas. (riafariana/voa-islam.com)