View Full Version
Kamis, 07 Aug 2025

Peringatan bagi Istri Tak Bersyukur ke Suami

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah ﷺ dan keluarganya.

"Berterima kasih" dan bersyukur kepada orang lain atas kebaikan dan jasa baiknya bagian dari syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Termasuk di dalamnya adalah syukurnya istri atas kebaikan suami; dari nafkahnya, perlindungannya, tanggungjawab, dan kasih sayangnya.

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, 

لا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لا يَشْكُرُ النَّاسَ

“Tidak bersyukur kepada Allah, orang yang tidak berterimakasih kepada orang (lain).” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan selain keduanya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Allah tetapkan tangggungjawab kepemimpinan di atas pundak suami atas istri dan anggota keluarganya; termasuk mencukupkan nafkah materi untuk mereka.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

“"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. Al-Nisa’: 34)

Al Imam Ibnu Katsir berkata tentang makna firman Allah Ta'ala (Artinya: "Kaum laki-laki adalah pemimpin atas kaum perempuan.") Yaitu: laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan, maksudnya: ia adalah pemimpin, penanggung jawab, dan pengatur urusan istrinya. Ia adalah pemberi arahan dan mendidik istrinya jia ia menyimpang dari jalan yang benar.”

Karenanya, seorang istri wajib bersyukur kepada kebaikan suaminya dengan ucapan dan sikap perilakunya. Seperti: berkata sopan dan memuliakan suaminya, mentaati perintahnya yang mubah, melayaninya dengan baik, dan tidak membangkang terhadapnya.

Terkait tidak bersyukur kepada suami, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memperingatkan kepada para istri dalam haditsnya,

يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الِاسْتِغْفَارَ فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ

Wahai para wanita, bersedekahlah! Karena aku melihat kalian adalah penghuni neraka yang paling banyak.

Mereka bertanya: “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab:

تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ، وَتَكْفُرْنَ العَشِيرَ

Kalian banyak melaknat dan mengingkari (tidak bersyukur kepada) suami kalian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Imam Bukhari memberi judul bab hadits ini:

بَابُ كُفْرَانُ العَشِيرِ وَهُوَ الزَّوْجُ وَهُوَ الْخَلِيطُ مِنَ الْمُعَاشَرَةِ

“Bab tentang Kufur terhadap Pasangan (Suami), yaitu orang yang hidup bersama karena pernikahan.”

Dari hadits ini, para ulama menyimpulkan bahwa mengingkari kebaikan suami termasuk dosa besar. (Rujukan: Al-Adab Asy-Syar’iyyah 1/313, Az-Zawajir ‘an Iqtiraf Al-Kabair 1/219). Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version