View Full Version
Kamis, 26 Aug 2010

Mengatasi Bau Mulut Tak Sedap Saat Puasa

Masalah bau mulut yang tidak sedap  kerap melanda orang yang  tengah berpuasa. Alhasil, krisis  percaya diri pun mulai muncul dan  membuat orang malah puasa bicara.  Meski bau mulut orang berpuasa  diumpamakan bagaikan  harumnya bunga kasturi di surga  kelak,namun jangan sampai kita  menzalimi orang lain saat berbicara  dengan bau tak sedap dari  mulut.  Sebenarnya, pada saat berpuasa  seseorang akan mengalami  penurunan produksi air liur sehingga  mengalami kekeringan  mulut atau biasa disebut xerostomia.  Penurunan produksi air liur  ini menyebabkan pasokan oksigen  ke dalam mulut menjadi berkurang  sehingga bakteri anaerob berkembang  biak dan sekaligus memecahkan  asam amino di dalam air  ludah.

Hal ini menyebabkan terlepasnya  zat sulfur yang mengakibatkan  menurunnya kesegaran  mulut. Karena bakteri dalam mulut  menjadi lebih banyak, maka  muncullah problem bau mulut.  Sebenarnya halitosis atau bau  mulut, penyebabnya 80% berasal  dari rongga mulut dan 20% karena  masalah pencernaan. Bagi umat  muslim yang menunaikan ibadah  puasa, bau mulut yang menyengat  sering dianggap sebagai masalah.  Padahal, dengan berpuasa justru  akan memberikan kesempatan  pada organ pencernaan untuk  beristirahat sehingga organ tubuh  tersebut bisa dibersihkan dan  membentuk zat baru yang dibutuhkan.

Tidak hanya itu, proses pembersihan  dan pelepasan racun dari  usus, ginjal, kandung kemih, paruparu,  serta kulit, juga meningkat  saat menjalankan ibadah puasa.  Jadi, jangan heran jika setelah  berpuasa selama sebulan penuh  tubuh terasa fit dan bugar.  Selain karena disebabkan kekurangan  cairan,secara umum bau  mulut juga bisa timbul karena berbagai  sebab. Sebut saja dengan  mengonsumsi makanan yang dapat  mengundang bau mulut,misalnya  buah durian,ikan,daging,jengkol,  atau berbagai jenis produk susu.  Nah,keadaan mulut yang kering  selain disebabkan oleh berkurangnya  saliva,juga lantaran penggunaan  deterjen dalam pasta gigi.  Deterjen merupakan zat pembentukan  busa yang dapat merusak  kualitas air liur.  

...Untuk mengatasi masalah bau  mulut saat puasa, perbanyaklah mengonsumsi  makanan dalam bentuk cair,  seperti dalam bentuk sup atau  sayur-sayuran berkuah.Dianjurkan  juga minum jus pada saat berbuka, dan mengonsumsi buah pada saat sahur...

Untuk mengatasi masalah bau  mulut ini, pakar kesehatan dari  Universitas Indonesia,Ari Fahrial,  menyarankan orang yang berpuasa  agar lebih banyak mengonsumsi  makanan dalam bentuk cair,  seperti dalam bentuk sup atau  sayur-sayuran berkuah.“Dianjurkan  juga minum jus pada saat berbuka,”  ujar Ari.  Selain itu, Ari juga menyarankan  untuk mengonsumsi buah,  seperti jeruk,pada saat sahur.Cara  lainnya adalah menghindari makanan  yang dapat menimbulkan  bau tidak sedap.“Umpamanya petai  dan jengkol,” kata Ari. Menggosok  gigi setelah berbuka dan sehabis  sahur pun harus dilakukan  secara rutin.  Kendati demikian, perlu diketahui  pula bahwamasalah bau  mulut bukan semata disebabkan  kondisi mulut yang kering.

Kesehatan  gigi pun tak pelak turut  berperan besar dalam masalah bau  mulut ini.Hal ini seperti dikatakan  oleh DR Sony Swasonoprijo drg  Sport. Menurut Sony, gigi berlubang  dan infeksi gusi juga dapat  menjadi penyebab timbulnya bau  mulut. Sebab, gigi berlubang menjadi  tempat favorit bersarangnya  bakteri pada sisa-sisa makanan  yang mengendap.  Gigi yang tidak terawat akan  membentuk abses (pengumpulan  nanah) dan bakteri yang ada di  dalamnya akan memetabolismekan  jaringan-jaringan mati sehingga  menimbulkan bau.

“Penyakit  diabetes ataupun kelainan  dalam pencernaan juga bisa mengakibatkan  bau mulut,” tutur Sony  yang membuka praktik di Griya DR  Sony yang berlokasi di kawasan  Ampera,Jakarta Selatan.  Bau mulut juga bisa muncul  ketika seorang mengalami kesulitan  buang air besar, termasuk  kondisi lidah yang kotor karena jarang  dibersihkan berpotensi menumpuk  bakteri yang menimbulkan  bau mulut. Karenanya, Sony  menyarankan orang yang berpuasa  untuk memperbanyak mengonsumsi  jenis makanan berserat.  Karena makanan berserat akan  memberi gerak pada rongga mulut  sehingga gigi akan banyak mengunyah  dan itu bisa mengurangi  timbulnya bau mulut.  

Hindari makanan  yang dapat memicu bau  mulut seperti cokelat. Cokelat termasuk  makanan yang bersifat diuratic  (merangsang pengeluaran  urine)...

Sebaiknya hindari pula makanan  yang dapat memicu bau  mulut seperti cokelat.Cokelat termasuk  makanan yang bersifat diuratic  (merangsang pengeluaran  urine).Akibatnya,mulut akan cepat  mengalami kekeringan sehingga  timbul bau tidak sedap di  mulut.Tak kalah pentingnya adalah  rutin memeriksakan kesehatan  gigi di dokter gigi setiap enam bulan  sekali.

“Mencegah lebih baik  daripada mengobati. Jangan sampai  datang ke dokter gigi dengan  keadaan gigi yang sudah rusak dan  ini tentu membutuhkan biaya yang  lebih banyak untuk mengobatinya.  Intinya, jangan malas ke dokter  gigi,” kata Sony mengakhiri pembicaraan.(rps/SI)


latestnews

View Full Version