View Full Version
Selasa, 16 Sep 2014

Bersepeda dan Berjalan Kaki Meningkatkan Kualitas Hidup

LONDON (voa-islam.com) - Hidup di kota-kota kosmopolitan menghadapi resiko berbagai penyakit, dan ancaman paling besar penyakit jantung. Ini diakibatkan kurangnya aktifitas fisik.

Sekarang di berbagai negara, masyarakat mulai beralih dari bermobil menjadi berjalan kaki atau bersepeda ke kantor meningkatkan kualitas hidup, simpul sebuah penelitian.

Para komuter yang aktif secara fisik merasa lebih mampu berkonsentrasi dan kurang tegang dibandingkan dengan ketika berulang-alik mengendarai mobil, para peneliti University of East Anglia (UEA) Inggris menyimpulkan.

Bahkan bepergian dengan angkutan umum pun lebih baik ketimbang berkendara, demikian diisyaratkan data yang dikumpulkan dari 18.000 komuter di Inggris.

Para peneliti itu mengatakan, kebijakan menyerukan warga untuk meninggalkan mobil di rumah bisa memberikan dampak besar terhadap peningkatan kualitas hidup.

Manfaat olahraga untuk kesehatan fisik sudah diketahui luas, dan studi ini menegaskan teori bahwa latihan itu memberikan dampak psikologi pula.

Studi diselenggarakan oleh Norwich Medical School UEA dan Centre for Health Economics di University of York, menggunakan data dari sekitar 18.000 komuter di seluruh Inggris berusia di atas 18 tahun.

Nampaknya, berjalan kaki lebih jauh jaraknya, akan membuat lebih riang perasaan.

Dari kelompok ini, 73% mengatakan pergi ke kantor dengan bermobil, 13% berjalan kaki dan 3% bersepeda, dan 11% dengan angkutan umum. Menurut temuan para peneliti, mereka yang beralih dari mobil pribadi atau bis ke sepeda atau jalan kaki menjadi lebih berbahagia.

Meski berdesakan, namun angkutan umum tetap memberikan perasaan ceria. Studi itu menilik pada perasaan tak berharga, ketidak bahagiaan, susah tidur, dan ketidak-mampuan menghadapi masalah. Mereka juga memperhitungkan sejumlah faktor yang diketahui mempengaruhi kualitas hidup seperti pendapatan, memiliki anak, pindah rumah atau pekerjaan, dan ganti pasangan.

Kepala peneliti Adam Martin, dari Norwich Medical School, UEA mengatakan, "Studi kami memperlihatkan, makin lama mereka menghabiskan waktu di dalam kendaraan pribadi untuk pulang pergi kantor, makin buruk kualitas hidup mereka secara psikologi. Dan sebaliknya, orang mendapat perasaan lebih baik ketika jarak berjalan kaki untuk ke kantor lebih jauh."

Tapi Mr Martin menyebut, cukup "mengejutkan" bahwa pengguna angkutan umum juga mendapatkan perasaan lebih baik. Selain itu, dalam bis atau kereta, ada waktu santai untuk membaca, misalnya.

"Kita mungkin berpikir bahwa hal seperti gangguan layanan atau penuh sesaknya angkutan umum mengakibatkan stress tertentu."

"Tetapi bahwa bis atau kereta memberikan waktu bagi warga untuk santai, membaca, bersosialisasi, dan biasanya menyangkut pula jalan kaki ke stasiun atau halte bis, itu semua memberikan perasaan ceria kepada orang-orang".

[jj/Jurnal Preventive Medicine/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version