View Full Version
Selasa, 27 Jan 2015

Kenali Istilah-istilah Asing Terkait Babi yang Sering Ada di Restoran

JAKARTA (voa-islam.com) - Belum lama ini beredar foto seorang wanita berkerudung tampak sedang bersantap di kios bertuliskan siomay cu nyuk. Tak semua orang tahu bahwa cu nyuk berarti babi. Selain itu, istilah apa lagi yang sering digunakan untuk produk babi?

Masuknya budaya asing ke Indonesia memunculkan banyak istilah asing yang belum diketahui. Ketidaktahuan ini bisa menyebabkan konsumsi makanan haram oleh muslim seperti di foto tersebut, meski mungkin tak disengaja.

Karena itu, kenali istilah-istilah yang berkaitan dengan babi dalam Bahasa Inggris berikut:

Pig: hewan babi, khususnya babi muda dengan berat kurang dari 50 kg

Pork: daging babi

Swine: istilah untuk seluruh spesies babi

Hog: babi dewasa dengan berat melebihi 50 kg

Boar: babi liar, babi hutan, atau celeng

Lard: lemak babi, biasa digunakan sebagai minyak untuk masakan atau kue serta bahan sabun

Bacon: daging hewan yang diasapi, terutama babi

Ham: daging paha babi

Sow: babi betina dewasa (jarang digunakan)

Sow milk: susu babi

Porcine: sesuatu yang berkaitan atau berasal dari babi.

Jika menemukan istilah-istilah tadi, tak perlu ragu meninggalkan produknya. Gantilah dengan produk sejenis yang sudah bersertifikat halal, misalnya beef bacon (daging sapi) atau turkey ham (daging kalkun).

Anda juga perlu mewaspadai istilah yang biasa terdapat di restoran Asia berikut:

Bak: Daging babi dalam Bahasa Tiongkok. Misalnya bak kut teh dan bakkwa. Hati-hati, bakso dan bakpaopun bisa menggunakan daging babi.

Char siu, chashu, cha siu, char siew: Hidangan Kanton berupa daging babi barbecue

Cu nyuk: Daging babi dalam Bahasa Khek/Hakka. Istilah ini digunakan dalam siomay dan bubur.

Zhu rou: Daging babi dalam Bahasa Mandarin. Sedangkan rou sendiri artinya 'daging'. Misalnya hongshao rou, rou jia mo, tuotuorou, yuxiangrousi. 

Dwaeji: Daging babi dalam Bahasa Korea. Biasanya istilah ini digunakan sebagai varian bulgogi dan galbi.

-​ Butaniku: Sebutan untuk daging babi dalam bahasa Jepang​.

Yakibuta: Hidangan Jepang mirip char siu, biasanya untuk topping ramen.

Nibuta: Hidangan babi berupa pundak babi yang dimasak perlahan dengan sedikit kuah.

Tonkatsu: Hidangan Jepang berupa ​irisan ​daging babi ​yang di​goreng ​dengan lapisan tepung panir.

Tonkotsu: Hidangan Jepang berupa ramen berkuah putih keruh, terbuat dari tulang, lemak, dan kolagen babi yang direbus berjam-jam.

- B2: Sebutan untuk makanan berbahan daging babi di daerah Batak dan Yogyakarta.

Khinzir: Babi dalam Bahasa Arab dan Melayu.

Sebaiknya ​konsumen bertanya terlebih dulu sebelum membeli sesuatu yang kandungannya belum diketahui.

"Ini untuk menghindari kejadian seperti beberapa waktu lalu, yakni (wanita berkerudung) membeli siomay cu nyuk," saran Wakil Direktur Bidang Audit dan Sistem Jaminan Halal LPPOM MUI Ir. Muti Arintawati, seperti dilansir situs Halal MUI (22/01/2015).

Menurut LPPOM MUI, kejadian dalam foto tadi kemungkinan karena si pembeli teledor, tidak bertanya terlebih dulu kepada si penjual. Di sisi lain, si penjual juga tidak jujur dengan tidak memberi informasi jelas tentang makanan yang dijual.

Muti menyarankan muslim lebih kritis sebelum mengonsumsi produk, terutama di tengah ramainya barang impor karena diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN seperti sekarang. (detik.com)


latestnews

View Full Version