View Full Version
Ahad, 27 Mar 2016

Manfaat Sinar Matahari sebagai Sumber Vitamin D3

Sinar matahari diyakini mengandung ultraviolet penyebab kanker. Tak heran banyak produk menawarkan penawarnya. Iklan tabir surya dijajakan dan konsumen khususnya perempuan beramai-ramai membelinya. Selain takut terkena penyakit kanker, perempuan biasanya yang paling ribut dan ribet kulitnya akan gosong karena sengatan sinar matahari.

Terlepas dari kandungan ultraviolet dalam pancaran sinar matahari, ternyata ada kandungan vitamin D3 yang sangat berguna bagi tubuh. Vitamin D3 atau yang biasa disebut cholecalciferol ini bisa didapat ketika kulit terpapar sinar matahari secara langsung. Cholecalciferol digunakan tubuh untuk mencegah kondisi fatal akibat kekurangan vitamin D, khususnya yang biasa menimpa kulit dan tulang.

Selain dari sinar matahari, vitamin D ataupun D3 bisa didapat dari kandungan makanan juga. Diantaranya adalah keju, hati sapi, dan kuning telur. Apabila karena satu dan lain hal makanan tersebut tidak bisa dikonsumsi, maka tak usah bersedih hati. Indonesia sebagai negara tropis dengan curah matahari tak terbatas menyediakan sumber vitamin D maupun D3 secara alami.

...Vitamin D3 atau yang biasa disebut cholecalciferol ini bisa didapat ketika kulit terpapar sinar matahari secara langsung...

Berjemurlah di pagi hari saat sinar matahari masih terasa hangat. Itulah mengapa orang Indonesia memunyai kebiasaan untuk menjemur bayi yang baru lahir selama beberapa menit di hangatnya sinar mentari pagi. Aktivitas ini juga baik dilakukan oleh penderita stroke atau sakit lainnya demi mendapat asupan alami untuk vitamin D3. Apalagi karena satu dan lain hal, matahari sudah tinggi sehingga tidak terasa hangat tapi panas menyengat, jangan takut. Tetap berjemurlah meskipun hanya beberapa menit. Lama waktu ideal yang dibutuhkan sekitar 15-30 menit setiap hari.

Kulit berwarna orang Indonesia akibat pigmen yang terkandung di dalamnya membantu adaptasi sinar matahari yang mengenai kulit secara langsung. Pigmen ini juga ikut melindungi kulit dari bahaya radiasi ultraviolet. Semakin gelap kulit seseorang, semakin kebal dia terhadap paparan sinar matahari yang mengandung ultraviolet, dibandingkan dengan yang berkulit terang.

Usahakan tidak memakai pelembab, tabir surya atau cairan apapun untuk melindungi kulit saat berjemur. Biarkan sinar matahari menyentuh kulit secara langsung. Jangan pula berjemur dengan perantara kaca yang terkena sinar matahari kemudian memantulkan cahayanya ke kulit kita. Efeknya akan sangat berbeda dengan sinar matahari yang langsung menyentuh kulit.

Bersyukurlah para muslimah yang auratnya sudah tertutup. Penutup aurat secara otomatis menjadi saringan bagi muslimah terhindar dari bahaya ultraviolet tapi saat yang sama tetap mendapat kandungan gizi dari asupan alami vitamin D3. Itulah mengapa, muslimah tidak perlu terlalu ribet dengan berbagai olesan dan polesan untuk melindungi dirinya. Karena pakaian takwa itu saja sudah multifungsi untuk kesehatan dan yang utama untuk ketakwaan. Wallahu alam. (riafariana/dbs/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version