BEKASI (voa-islam.com)--Banjir yang melanda sebagian wilayah Bekasi, dan sekitarnya telah merendam perumahan warga. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang dialami warga cukup besar.
Banjir disebabkan jebolnya tanggul perumahan Pondok Gede Permai Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat terjadi Kamis (21/04/2016). Banjir ini merendam rumah-rumah hingga mencapai ketinggian 4 meter selama berhari-hari. Banyak barang elektronik, perabotan milik warga yang tidak terselamatkan.
“Perumahan ini merupakan daerah langganan banjir. Tapi kali ini lebih besar dan parah dari banjir-banjir sebelumnya,” kata Agus (48 tahun), Lurah Jati Raden, Bekasi.
Tidak sedikit dari warga yang bertahan di rumah-rumah mereka. Sari (45 tahun) dan Tomi (50 tahun), setelah sehari semalam bertahan di rumah miliknya memutuskan untuk mengungsi menyusul anggota keluarga lain sudah lebih dahulu mengungsi.
“Untuk logistik dan bantuan makanan tidak kurang kami terima, tapi persediaan air bersih sudah habis,” kata Sari.
Kejadian yang sangat menyita perhatian publik ini khususnya masyarakat Jakarta dan sekitarnya, tak luput dari perhatian Islamic Medical Service (IMS) selaku lembaga kemanusiaan nasional milik Ormas Hidayatullah.
IMS menerjunkan tim medis dan SAR ke lokasi banjir terdiri dari satu dokter, satu perawat dan tiga orang relawan. Bekerjasama dengan tim SAR Hidayatullah bahu-membahu mengevakuasi para warga yang masih bertahan di rumah.
Para lansia, balita dan wanita menjadi prioritas evakuasi. Selain evakuasi warga, menyalurkan logistik, IMS juga mendatangi satu persatu warga yang bertahan di rumah namun mengeluhkan kesehatannya.
Menurut dokter Rendra, tim medis IMS mengatakan bahwa sebagian warga menderita gatal-gatal, pusing, demam dan luka-luka karena terkena benda tajam.
“Dikarenakan sebagian besar warga masih bersih-bersih rumah dan memilih perabot yang sekiranya masih bisa dipakai, penyakit atau rasa tidak nyaman di badan belum begitu terasa. Jika semua sudah usai barulah penyakit itu terasa,” jelas dokter Rendra.
Diantara para korban banjir ada beberapa warga yang harus dirujuk ke RS terdekat, karena harus mendapatkan tindakan medis lebih lanjut. Ada salah satu pasien yang menderita luka menganga yang cukup dalam dan lebar, sehingga harus dijahit serta mendapat perawatan lebih lanjut.
Tidak hanya warga para korban banjir, para relawan yang terdiri dari TNI, Polri, tim SAR dan para relawan yang lain juga mendapat layanan kesehatan dari IMS. Tidak hanya ketika banjir IMS layani kesehatan warga terdampak banjir, namun juga mempersiapkan pelayanan kesehatan pasca banjir.* [Syaf/voa-islam.com]