View Full Version
Jum'at, 23 Sep 2016

Vitamin D, Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit Membahayakan Tubuh

Benarlah satu adagium yang menyatakan: jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit. Lebih baik yang sedang-sedang saja.

Hal ini berlaku untuk vitamin D yang terkandung di dalam tubuh. Universitas Copenhagen baru-baru ini melakukan penelitian tentang bahayanya tubuh yang memunyai kelebihan vitamin D. Ternyata ada kaitan yang erat antara tingginya kadar vitamin D dalam darah dengan kematian akibat kardiovaskular berupa stroke atau jantung koroner. Hasil penelitian tentang hal ini telah dimuat di  Journal of Endocrinology and Metabolism.

Penelitian tentang bahayanya kelebihan kadar vitamin D dalam tubuh ini termasuk hal yang baru. Sebelumnya penelitian yang ada lebih memfokuskan pada bahayanya kekurangan vitamin D dalam tubuh kita.

“Jika kandungan vitamin D tubuh kita di bawah 50 atau lebih dari 100 nanomol per liter, maka dua-duanya bisa mengakibatkan kematian. Kami telah mengamati bahwa penyebab pasien meninggal yaitu ketika kandungan vitamin D dalam darahnya lebih dari 100. Hal ini bisa memicu stroke dan jantung koroner. Dengan kata lain, kandungan vitamin D pada  tubuh kita tidak boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi. Sedang-sedang saja yaitu antara 50 – 100. Penelitian kami menunjukkan angka ideal ada di 70,” Profesor di Departemen Pengobatan Klinis, Peter Schwarz menjelaskan.

...Jika kandungan vitamin D tubuh kita di bawah 50 atau lebih dari 100 nanomol per liter, maka dua-duanya bisa mengakibatkan kematian...

Sebelumnya, penelitian semacam ini belum pernah diadakan. Padahal ini penting untuk diketahui karena akan menentukan seberapa perlu kita mengkonsumsi asupan suplemen untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

“Hasil penelitian ini penting untuk diketahui karena banyak orang yang mengonsumsi asupan vitamin D. Sebaiknya kita menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah kita akan terus mengonsumsi vitamin D atau tidak. Karena ada juga orang-orang yang mengonsumsi vitamin D ini sudah seperti makan permen saja. Tubuh merasa tidak enak sedikit, minum suplemen vitamin D. Akan lebih baik sebelum kita memutuskan untuk mengonsumsi vitamin D itu berkonsultasi dengan dokter lebih dahulu,” Peter Schwarz menyimpulkan. (riafariana/voa-islam.com)

Sumber: sciencedaily


latestnews

View Full Version