SEMARANG (voa-islam.com)--Travelling merupakan aktivitas yang menyenangkan. Hanya, bagi sebagian kalangan yang mengidap penyakit Diabetes Melitus (atau sering disebut diabetisi), travelling bisa berbuah masalah. Mengapa ? Karena tidak maksimal menerapkan 3 J (Jadwal, Jumlah kalori dan Jenis) ketika mengkonsumsi makanan. Padahal bagi diabetisi, hal itu adalah prinsip yang harus dipatuhi.
"Biasanya ketika bepergian, diabetisi 'terpaksa' harus berhadapan dengan makanan yang sudah disediakan. Atau membeli di warung makanan. Tentu saja sebagai diabetisi, hal tersebut berpotensi menyebabkan problem kesehatan," ujar dokter spesialis dalam Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Nur Anna CS saat edukasi bersama komunitas Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia).
Edukasi tersebut juga sekaligus berwisata di Kampung Kopi Banaran, Kampung Rawa Ambarawa dan Bandungan belum lama ini.
Nah, bagaimana menyiasati supaya diabetisi tetap fun dan sehat ketika travelling? "Usahakan ketika sampai di tempat wisata tidak berdiam diri tapi banyak beraktvitas minimal melangkahkan kaki. Jika memungkinkan lakukanlah senam ringan," lanjutnya.
Aktivitas fisik seperti itu, jelas Nur Anna merupakan salah satu pilar diabetes selain perencanaan makanan, edukasi dan obat-obatan. "Dengan olahraga ringan di tempat wisata mampu membakar 200 - 350 kilo kalori. Hal itu sangat membantu bagi diabetisi," paparnya.
Nur Anna juga tidak sekadar memberikan edukasi. Di salah satu titik tempat wisata, ia mengajak puluhan diabetisi RSI Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah untuk menggerakkan anggota tubuh semisal berjalan di tempat, peregangan, senam ringan selama hampir satu jam.
Siti Arofah, humas RSI Sultan Agung mengatakan, kegiatan ini akan rutin diselenggarakan oleh komunitas Persadia selain senam. "Untuk senam diabetes kita lakukan rutin setiap hari Jum'at. Kita juga selingi refreshing mengunjungi tempat-tempat wisata," katanya. * [Syaf/voa-islam.com]