View Full Version
Sabtu, 02 Feb 2019

Sebelum Bom Waktu Sampah Plastik Datang

Sahabat VOA-Islam...

Berdasarkan data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (NAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah sampah plastik di Indonesia sekitar 64 juta ton per tahun. Lautan Indonesia merupakan negara kedua penyumbang sampah terbesar di dunia.

Sampah plastik sebagian besar di buang ke TPA (tempat pembuanga akhir), di bakar langsung oleh warga, hingga di buang ke laut. Sekitar 3,2 juta ton sampah plastik di buang ke laut yang kemudian akan berubah menjadi mikroplastik dapat merusak rantai makanan yang ada di laut.

Hal ini di buktikan dengan ditemukannya mikroplastik di tubuh ikan di laut Indonesia yang di banjiri sampah. Dengan jumlah sampah plastik yang ada, total jumlah plastik tersebut dapat menutupi area seluas 67,5 Ha atau sebesar 60 kali lapangan sepak bola.

Hal ini tentunya dapat menyebabkan berbagai masalah mulai dari masalah sosail, ekonomi dan yang terpenting yaitu lingkungan. Menurut prediksi para ilmuan, sampah plastik yang berubah menjadi mikroplastik di konsumsi ikan-ikan kecil yang ada di laut.

Selanjutnya ikan-ikan kecil di makan oleh ikan yang lebih besar dan kemudian ikan tersebut di konsumsi manusia. Mikroplastik bersemayam di tubuh manusia yang beberapa tahun kemudain dapat berubah menjadi ukuran nano yang dengan mudah masuk kedalam aliran darah manusia dan membawa zat kimia lain yang dapat menjadi petaka.

Ancaman nyata lain yang ada saat ini yaitu kerusakan terumbu karang. Ketika terumbu karang tertutup oleh sampah, terumbu karang tidak mendapatkan sirkulasi air laut dengan baik, pori-pori karang tersumbat sehingga memutih dan mati.

Darurat sampah plastik tentunya bukan hanya tugas pemerintah melainkan seluruh lapisan masyarakat dan para pelaku industri di negri ini. Sebelum bom waktu sampah plastik itu datang, ada berbagai cara yang dapat kita lakukan mulai dari hal terkecil.

Bijak dalam memperlakukan sampah dengan tidak membuangnya sembarangan, tidak mencemari sungai, laut dan lingkungan. Selain itu, mengurangi penggunaan plastik dan menggantinya dengan bahan lain yang bisa digunakan berulang dalam kehudipan sehari-hari adalah langkah sederhana dalam menjaga bumi kita.

Atau yang lebih luasnya, lahirnya industri-industri daur ulang sampah adalah hal yang mungkin di butuhkan sebagai langkah mengurangi dampak buruk sampah plastik.

Saat ini plastik memang menjadi salah satu masalah besar bagi lingkungan. Akan tetapi, jika kita mau peduli dan menyikapinya dengan baik, kita tidak hanya bisa menyelamatkan diri kita, lingkugan kita, tapi juga menjadi peluang untuk kita sendiri dan orang lain. [syahid/voa-islam.com]

Oleh: Tatu Rahmawati (Mahasiswa STEI SEBI)


latestnews

View Full Version