YOGYAKARTA (voa-islam.com) – Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budianto dengan bangga mengungkapkan bahwa Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah menjadi Kawasan Tanpa Rokok.
Hal ini tentu membahagiakan dan dalam meraih hal ini juga dibutuhkan pembiasaan dan pembudayaan khusus agar dapat terwujud.
Gunawan mengatakan, pada intinya, yang paling penting dilakukan adalah edukasi kepada seluruh bagian yang ada di Kampus UMY terlebih dahulu.
“Kita cuman itu edukasi bagaimana memberikan pemahaman bahaya rokok, baik rokok nasional maupun rokok elektrik. Kami belum mengukur seberapa besar dampak setelah adanya edukasi ini namun yang jelas kalau di lingkungan kampus UMY kawasan tanpa rokok sudah berjalan,” ungkapnya saat ditemui di Kantor PP Muhamamdiyah Cikditiro Yogyakarta, Jum’at (24/1).
“Ada sanksi bagi mahasiswa yang merokok kita beri surat peringatan dan biasanya mereka jera. Nah sekarang kita bentuk kelompok sebaya, jadi yang memperingatkan mereka bukan lagi karyawan namun teman sebaya mereka,” tambah Gunawan.
Melihat kenaikan cukai rokok yang dilakukan Pemerintah sebagai salah satu upaya mengurangi perokok, Gunawan menilai justru hanya menguntungkan industri rokok saja.
“Tidak akan pernah selesai (masalah rokok) mau dinaikkan terus juga hanya menguntungkan industri rokok. Malah jangan-jangan yang menginisiasi kenaikan rokok justru dari industri rokok untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya, jadi edukasi yang paling tepat,” tegas Gunawan.
Gunawan juga mengatakan pada dasarnya PTM/’Aisyiyah seluruhnya kawasan bebas rokok, tetapi untuk menuntut budaya tanpa rokok, memang sangat memerlukan waktu.
Sedangkan upaya yang dilakukan juga untuk mengedukasi masyarakat sekitar dengan masuk lewat lini program KKN.
“Nah kita akan coba melakukan pendampingan pada masyarakat tentang kawasan tanpa rokok. Tapi kita juga ingin coba agar masyarakat sendiri yang menginisiasi kawasan tanpa rokok,” jelasnya. [syahid/voa-islam.com]
sumber: muhammdiyah.or.id