JAKARTA (voa-islam.com) - Dekade baru ditandai fenomena global mewabahnya virus corona di berbagai belahan dunia. Kabar baiknya, ada langkah antisipatif mudah untuk menghindari penularan virus, yaitu dengan menyetop kebiasaan menyentuh wajah.
Sebuah penelitian berskala kecil pada 2015 di Amerika Serikat (AS) memperkirakan bahwa seseorang menyentuh wajah rata-rata 23 kali dalam satu jam. Hampir setengah jumlah sentuhan itu melibatkan area mukosa pada wajah, seperti mulut, hidung, dan mata.
Studi lebih awal pada 2013 menemukan bahwa pengguna transportasi umum rata-rata menyentuh permukaan penuh kuman 3,3 kali dalam satu jam. Penelitian yang sama mencatat orang-orang itu menyentuh mulut dan hidung rata-rata 3,6 kali dalam satu jam.
Padahal, bagian-bagian wajah tersebut merupakan saluran sempurna bagi kuman dan virus yang tak terhitung jumlahnya untuk masuk serta menginfeksi tubuh. Karena itu, cara mudah menghindarinya adalah berhenti menyentuh dan mengusap wajah dengan tangan.
Salah satu penyakit umum yang dapat disebarkan melalui sentuhan wajah adalah flu. Selain itu, ada norovirus, hepatitis A, konjungtivitis, infeksi staph, serta dalam kasus yang cukup jarang namun pernah ditemukan yakni infeksi otak akibat cacing pita.
Sebagai manusia normal, cukup mustahil mengharapkan seseorang sama sekali tidak menyentuh wajah dalam sehari. Langkah realistis yang bisa diupayakan adalah mengurangi frekuensinya, serta membiasakan cuci tangan dengan sabun sedikitnya selama 20 detik.
Penelitian lain pada 2008 menemukan, orang yang tercatat jarang menyentuh wajah punya kans 80 persen lebih kecil untuk tertular flu musiman. Angka itu dibandingkan dengan orang yang paling sering menyentuh wajah, dikutip dari laman Gizmodo.