Functional Medicine atau Kedokteran Fungsional adalah cara berpikir baru tentang kesehatan dan penyakit yang memberikan harapan sembuh total.
Berbeda dari kedokteran konvensional, kedokteran fungsional melihat penyakit sebagai gangguan dari keseimbangan fungsi tubuh, yang bekerja sebagai suatu simfoni dari berbagai sistem yang saling berhubungan erat secara harmonis.
Kedokteran fungsional juga dimaknai sebagai metode ilmiah yang mencari tendensi pra-penyakit dan melihat dari dekat lingkungannya atau interaksi genetik yang bertujuan untuk menahan progres penyakit, mengembalikan harmonisasi dan keseimbangan simfoni kompleks pada setiap individu.
Regenerasi terjadi terus-menerus dalam tubuh manusia tanpa disadari. Misalnya sel darah putih hanya berumur dua hari, setiap dua hari sel akan mati dan digantikan dengan sel darah putih yang baru.
Kedokteran fungsional juga dimaknai sebagai metode ilmiah yang mencari tendensi pra-penyakit dan melihat dari dekat lingkungannya atau interaksi genetik yang bertujuan untuk menahan progres penyakit, mengembalikan harmonisasi dan keseimbangan simfoni kompleks pada setiap individu.
Dengan demikian, pasien dapat memahami kondisi tubuhnya, karena penyakit bisa datang bukan dari apa yang kita konsumsi namun dari bagaimana tubuh kita dapat menghadapi berbagai hal yang masuk tersebut.
Dr. Amarullah H. Siregar, MD, ND, DIHom, DNMed, MSc, MA, PhD dan Prof. dr. A.N. Kurniawan, SpPA (K), Dipl.WOSAAM, Dipl. IHS (Ketua ICFAM – Indonesian Community of Functional and Advancement of Medicine).
Dr. Amarullah menjelaskan tentang kedokteran fungsional mulai dari konsep, cara pengobatan, hingga bahan-bahan alam yang menjadi perantara pengobatan fungsional. Selama ini para peneliti dan para dokter hanya mengobati gejala yang terlihat saja, padahal efek dari gejala tersebut bisa jadi lebih besar, mirip seperti fenomena gunung es.
“Akibatnya, orang-orang sudah merasa sehat karena tidak ada gejala apapun. Namun pada saat terkena penyakit, bilangnya tidak terasa tapi tiba-tiba terkena serangan, ataupun mengalami stadium akhir, tentu hal ini begitu mengkhawatirkan,” kata Dr. Amarullah.
Cara pengobatan kedokteran fungsional menggunakan Naturoceutical atau pemberian bahan alam baik secara herbal maupun nutrisi.
Amarullah juga tak menyangkal bahwa manusia saat ini lebih banyak menyalahkan penyakitnya daripada peduli dengan kesehatan sendiri, sehingga sakit sedikit minta obat pada dokter.
Pengobatan kedokteran fungsional berpusat pada pasien dengan menitikberatkan penanganan pasien, keseimbangan dinamis antara faktor internal dan eksternal, memandang kesehatan sebagai suatu vitalitas positif bukan hanya ketiadaan penyakit, melainkan mendukung pemeliharaan organ yang bertujuan memperpanjang masa hidup, dengan mempertimbangkan pula pengaruh faktor-faktor spiritual dan psikologis dalam kehidupan pasien.
Sementara itu, Prof. Kurniawan memaparkan dampak yang telah diberikan oleh kedokteran fungsional dalam menangani penyakit kanker. Pengobatan kanker secara umum di kedokteran konvensional seperti kemoterapi, dan penyinaran hanya berhasil untuk membunuh sel kanker dalam tahap awal. Sedangkan pada tahap selanjutnya, tingkat keberhasilannya hanya bersisa 5 persen saja.
“Dalam kedokteran fungsional, kita memperhatikan seluruh keadaan pasien, tidak hanya kankernya saja,” kata Kurniawan.
Perlakuan treatment kanker, lanjut Kurniawan yang dilakukan oleh kedokteran fungsional yaitu Hyperthermia dan Onchotermia yang benar-benar terbukti dan teruji mengecilkan sel kanker.
“Tetapi tidak semua pasien kanker bisa diobati dengan herbal yang sama, perlu dilakukan pengecekan dan disesuaikan dengan kondisi pasien, pungkasnya. Melalui seminar ilmiah ini pula, diharapkan para dokter, praktisi herbal, peneliti dan generasi muda bisa mengangkat nilai lebih herbal dan menggunakannya untuk pengobatan.
mempertimbangkan pula pengaruh faktor-faktor spiritual dan psikologis dalam kehidupan pasien.
Al Quran dan Fisika Quantum = Ilahiah dan Ilmiah, sehat tanpa obat dan herbal.
Nah pada aspek terakhir ini, aspek spiritual dan psikologis merupakan faktor utama dalam penanganan penyakit dalam Quranic Quantum Healing. Penyembuhan dimulai dari pikiran (quanta/otak) , Perasaan (qalbu/jantung) dan Spiritual kepada Allah SWT.
Menurut Prof David Hawkins, 90% penyakit karena pikiran dan perasaan manusia, dan spritual kita. Masalah rumah tangga dan kehidupan kita menyumbang 10% saja penyebab penyakit, namun 90% penyakit terjadi karena kita overthinking dan stres hingga menyimpan kesal dendam berlebihan yang tersimpan di alam bawah sadar manusia.
"Setiap masalah direspon oleh panca indera kita, terutama telinga yang mempunyai simpul syaraf ke Otak, jantung, paru-paru hingga usus," demikian penjelasan dr. Alfred D Tomatis.
Maka dari itu, kita harus memperbaiki emosi jiwa ini yang menjadi biang kerok sakitnya kita, dan panca indera kita memiliki simpul syaraf langsung ke organ sel vital lainnya sehingga sel-sel rusak yang menyebabkan timbulnya penyakit.
Yuk segera benahi semua penyakit dimulai dari benahi emosi kita pada orang lain, dengan metode Emotional Quranic Quantum Healing.
Khusus RAMADHAN :
SEMBUHKAN SAKIT DIMULAI DARI EMOSI, HANYA DENGAN INFAQ TERBAIK ANDA.
wa 082121601319
Abi Khadijah