JAKARTA (voa-islam.com) - Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Current Alzheimer Research menemukan bahwa ponsel kita mungkin ada hubungannya dengan Alzheimer. Sebagian besar ilmuwan setuju bahwa Alzheimer disebabkan oleh penumpukan kalsium yang berlebihan di otak.
"Dan medan elektromagnetik yang dihasilkan secara elektronik (EMF) berdenyut yang dipancarkan dari ponsel," ujar penelitian itu seperti dilansir dari laman Futurism, Sabtu (30/4/2022).
Hal ini dapat menyebabkan atau memperburuk penumpukan kalsium itu. Model hewan tampaknya mendukung teori itu, menurut makalah itu.
"EMF bertindak melalui puncak listrik dan gaya magnet yang bervariasi waktu pada skala waktu nanodetik," jelas Martin Pall dari Washington State University, yang menulis studi tersebut.
Semua ini, lanjutnya, dapat menghasilkan mimpi buruk yaitu penyakit Alzheimer.
“Orang yang sangat muda yang terpapar radiasi ponsel atau Wi-Fi selama berjam-jam per hari dapat mengembangkan demensia digital,” ujarnya lansir republika.co.id.
Menurut Asosiasi Alzheimer, lebih dari 6,5 juta orang Amerika berusia 65 dan lebih tua hidup dengan Alzheimer. Tujuh puluh tiga persen berusia 75 tahun atau lebih, dan jumlah diagnosis berkembang pesat setiap tahun. Pada tahun 2050, jumlah orang berusia 65 dan lebih tua dengan Alzheimer mungkin sebanyak hampir 13 juta, yang hampir dua kali lebih tinggi dari hari ini.
"Satu dari tiga manula meninggal karena kondisi tersebut atau demensia lainnya," kata asosiasi tersebut.
Ini juga bukan pertama kalinya EMF dikaitkan dengan masalah kesehatan. Sementara National Cancer Institute mengatakan hubungan antara EMF dan kanker tidak mungkin, dan jumlah EMF normal tidak mempengaruhi manusia.
Healthline mengatakan ada masalah lain yang lebih umum yang telah dikorelasikan, termasuk lekas marah, sakit kepala, insomnia, dan masalah lainnya. Hubungan apa pun antara Alzheimer dan ponsel masih sangat sedikit, tetapi ini menarik dan tidak menyenangkan, mengingat betapa luasnya perangkat seluler.
"Dan medan elektromagnetik yang dihasilkan secara elektronik (EMF) berdenyut yang dipancarkan dari ponsel," ujar penelitian itu seperti dilansir dari laman Futurism, Sabtu (30/4/2022).
"Dan medan elektromagnetik yang dihasilkan secara elektronik (EMF) berdenyut yang dipancarkan dari ponsel," ujar penelitian itu seperti dilansir dari laman Futurism, Sabtu (30/4/2022).
"Dan medan elektromagnetik yang dihasilkan secara elektronik (EMF) berdenyut yang dipancarkan dari ponsel," ujar penelitian itu seperti dilansir dari laman Futurism, Sabtu (30/4/2022).