Hidayatullah.com--Mantan anggota Parlemen Eropa Giulietto Chiesa mempertanyakan kedaulatan negara-negara Eropa, terkait kontroversi CIA yang beraksi di beberapa negara Eropa.
CIA dan perusahaan jasa keamanan Blackwater, sekarang terlibat dalam skandal anti-teroris di Jerman.
Menurut majalah Der Spiegel, sebuah tim Blackwater yang beroperasi dan disewa oleh CIA, dituding beraksi di Hamburg lima tahun lalu.
Mereka memiliki misi rahasia untuk menculik seorang warga negara Jerman keturunan Syria, Mamoun Darkazanli, yang dituduh terkait dengan Al-Qaidah dan peristiwa 9/11. Demikian tulis Spiegel (5/1)
Cerita ini semakin mendapatkan perhatian, setelah baru-baru ini muncul kontroversi keterlibatan CIA dalam pengejaran anggota Al-Qaidah di Yaman . Parlemen Jerman berjanji akan membahas masalah tersebut lebih dalam.
Jurgen Elsasser, seorang jurnalis investigasi dan penulis, mengatakan bahwa semua partai politik di Jerman sangat jengkel karena kedaulatan negara mereka dilanggar oleh agen rahasia negara lain.
"Hal tu melanggar hukum internasional dan konstitusi kami. Juru bicara Partai Kristen Demokrat Jerman dan Partai Sosial Demokrat--yang menjadi oposisi di parlemen--sekarang mendesak parlemen untuk bertanya mengenai kejadian ini," kata Elsasser kepada media Rusia Today (13/1).
Elsasser mengatakan bahwa media meliput cerita ini. "Jika ada yang tidak beres, ada banyak kemarahan dan protes di media-media Jerman."
Tapi, kata Elsasser, media-media yang pro-Amerika Serikat berusaha meredamya. "Mereka mengatakan jurnalis Amerika yang mencari tahu cerita ini agak mencurigakan, karena si penulis itu--yang menulis untuk Vanity Fair [yang membongkar cerita]--dulunya adalah mantan pegawai CIA, dan mereka menuding si penulis mencoba untuk melakukan balas dendam terhadap CIA, dan ceritanya dianggap tidak benar."
Der Spiegel dan beberapa media lain telah melaporkan temuan baru yang terungkap beserta pengakuan dari mantan-mantan agen CIA.
Parlemen Eropa sendiri telah melakukan investigasi terhadap aksi CIA di negara-negara anggotanya, dan Giulietto Chiesa ikut dalam pembahasannya.
"Kami tidak tahu bagaimana dan di mana mereka beraksi, tapi jelas sekali bahwa operasi itu besar dan dilakukan di seluruh dunia. Dan yang paling mengejutkan, hal itu juga dilakukan terhadap negara-negara asing seperti Jerman, Itali, Purtugis, Spanyol, Inggris dan lainnya," kata Chiesa. [di/rt/sp/www.hidayatullah.com]