Hidayatullah.com--Ketua PBNU KH. Hasyim Muzadi hari Ahad (17/1) berkesempatan mengunjungi pasukan PBB asal Indonesia di Libanon. PBNU masuk dengan pengawalan pasukan PBB yang bertugas di sana mengingat masuk wilayah selatan ini tidak mudah. Sejak mengurus visa saja sudah sulit mendapat izin masuk wilayah ini.
Daerah selatan yang berbatasan dengan Israel ini memang pusat kaum Syiah dan tentara Hizbullah pimpinan Sayyed Hassan Nasrullah berada. Di sana PBNU sempat mengunjungi penjara Israel selama masa pendudukan di Libanon selatan dan menemui warga Libanon dan Palestina yang menjadi korban keganasan Israel di tengah puing rumah dan berbagai senjata berat.
Walaupun daerah itu penuh konflik tetapi sebenarnya daerah itu sangat subur dan indah dan dengan kehidupan yang cukup tenang. Hanya saja kawat berduri dan panser PBB yang berseliweran itu yang menandai daerah tersebut merupakan wilayah konflik.
Kepada Pasukan PBB dari Indonesia yang bertugas di sana Hasyim menegaskan apa yang dilakukan oleh PBNU kali ini sebenarnya sejalan dengan tugas pemerintah untuk menjaga perdamaian dunia.
Ditegaskan bahwa sebelum berangkat ke Libanon, selatan dirinya telah berkonsultasi dengan presiden SBY, sehingga misi yang diemban oleh PBNU ini sebenarnya adalah misi negara juga.
Hasyim menjelaskan walaupun ini tugas berat tetapi merupakan suatu tantangan dan sekaligus penghormatan ketika NU di minta oleh masyarakat internasional untuk turut mengatasi konflik di dunia.
"NU menjalankan tugas ini dengan senang hati sebab semuanya ini sesuai dengan cita-cita para pendiri NU yang selalu berjuang menciptakan kerukunan dan berusaha memerangi penjajahan dan ketidakadilan," katanya dikutip situs resmi NU.
Dalam kesempatan yang sama Hasyim juga memberikan dorongan dan motivasi pada tentara Indonesia yang bertugas di sana agar tabah menjalankan tugas perdamaian ini,
"Karena ini merupakan bagian penting dari Proklamasi kita untuk turut membebaskan bangsa lain dari penjajahan di muka bumi. Tugas ini perlu terus-menerus dilaksanakan karena itu, dari seluruh bangsa Indonesia apapun posisinya dan apapun sarana perjuangan yang digunakan baik politik, budaya maupun secara militer seperti yang diemban saudara-saudara," demikian tandas Hasyim.
Pasukan Indonesai menyambut hangat kedatangan pemimpin PBNU ini karena bisa bertukar informasi setelah enam bulan meninggalkan tanah air. Besarnya penghormatan pasukan TNI pada rombongan PBNU ini yang menjaga serta memperlancar selama perjalanan itu dikawal sejak masuk ke wilayah selatan itu dan diantar kembali hingga garis aman.
Sebagaimana diketahui, PBNU berangkat ke Libanon dan Suriah atas undangan Global Islamic Consultation di Beirut.
Dalam kunjungan tersebut KH Hasyim didampingi tokoh NU lain. Diantaranya KH Masyhuri Naim, Rais Syuriyah PBNU, KH Miftahul Achyar, Rais PWNU Jawa Timur, kemudian ajengan Asep, Rais PWNU Jabar, KH Tb Abdul Haim, Rais Syuriyah PW NU Banten, serta Ketua PWNU Kalbar Drs H M Zeet Hamdy Assovie, juga ketua PCNU Lasem KH Zaim Ahmad. [nurid/www.hidayatullah.com]