View Full Version
Kamis, 21 Jan 2010

Tiga Tahanan Guantanamo Bunuh Diri Atau Dibunuh?

Hidayatullah.com--Sebuah laporan yang dimuat majalah Harper's (18/1) menyebutkan bahwa kematian tiga orang tahanan Guantanamo pada tahun 2006, terjadi di sebuah tempat rahasia yang disebut dengan tempat "hitam."

Para penjaga mengatakan bahwa mereka mengetahui adanya tempat "hitam" tersebut, dan melihat ketiga tahanan yang dikatakan tewas bunuh diri itu di bawa keluar Camp Delta beberapa jam sebelum kematian mereka diumumkan.

Mereka yang mengetahui adanya tempat itu menyebutnya sebagai "Camp No", kata Sersan AD Joe Hickman kepada Harper's. Ia mengatakan, siapa saja yang menanyakan apakah tempat itu ada, maka akan dijawab "Tidak ada."

Dalam sebuah pertemuan pagi pukul 7 tanggal 10 Juni 2006, kepada sekitar 50 anggota tentara angkatan darat dan laut, seorang komandan mengatakan bahwa tiga orang tahanan telah mati karena menelan kain, sehingga mati tersedak.

Kemudian, pihak militer mengatakan kepada media, bahwa ketiga orang tersebut telah melakukan bunuh diri dengan cara menggantung diri mereka di selnya masing-masing. Demikian papar Scott Horton, penulis artikel yang juga seorang pengacara yang menggeluti masalah seputar tahanan.

Laksamana Harry Harris, yang ketika itu menjabat komandan pangkalan Guantanamo, mengumumkan bahwa kematian ketiganya adalah "bunuh diri." Ia juga mengatakan bahwa tindakan bunuh diri mereka itu sebagai sebuah manuver politik.

"Saya yakin ini adalah tindakan yang dilakukan bukan karena putus asa, melainkan sebuah aksi perang asimetris melawan kami."

Tulisan yang disusun berdasarkan wawancara dengan para mantan penjaga di penjara AS yang terletak di Kuba itu, mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat menutup-nutupi apa yang sebenarnya terjadi pada beberapa jam sebelum kematian ketiga tahanan itu.

Tiga orang tahanan Guantanamo yang meninggal pada malam tanggal 9 Juni 2006 itu adalah Salah Ahmed Al-Salami, 37, asal Yaman; Mani Shaman Al-Utaybi, 30, asal Arab Saudi; dan Yasser Talal Al-Zahrani, 22, asal Arab Saudi.

Dalam laporan tentang kematian ketiganya, US Naval Criminal Investigative Service

Horton mengatakan, laporan penyelidik angkatan laut itu penuh dengan lubang dan kontradiksi. Misalnya saja, di penjara Guantanamo ada aturan yang tidak memperbolehkan para tahanan menyimpan kain dalam jumlah yang banyak.

Jadi pertanyaannya, mungkinkah mereka menjemput ajal mereka sendiri seperti yang dipaparkan pihak berwenang AS? [di/hpr/www.hidayatullah.com]
 
menemukan bahwasanya, ketiga laki-laki yang berada di sel yang terpisah itu, membuat tali dari kain dan kaos T-shirt. Tapi entah bagaimana caranya mereka bisa mengikatnya ke dinding yang terbuat dari kawat setinggi 8 kaki. Mereka juga mengikat tangannya sendiri, serta menggantungkan kain sisa di depan jendela pintu sel mereka masing-masing.


latestnews

View Full Version