Hidayatullah.com--Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan praktik prostitusi melalui jasa media internet (online). Pelaku kejahatan dunia maya ini memanfaatkan facebook dan website jejaring sosial sejeninya untuk bertransaksi seks.
"Ya, kami memang sudah mendapat laporan. Kini tim cyber crime terus menyelidiki kasusnya," kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Agus Sutisna di Mapolda, Rabu (10/2). Meski demikian mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Banten itu belum bisa menjelaskan sejauh mana proses penyelidikan sudah berlangsung karena penyidik masih mendalami kasusnya.
Sebelumnya, polisi mendapat laporan tentang sejumlah laman (situs) yang diduga melakukan praktik prostitusi secara online. Para pelaku membuat halaman situs sendiri dan menampilkan sejumlah foto wanita lengkap dengan profilnya.
Pelanggan bisa bertransaksi atau menyewa wanita yang ditampilkan pada situs atau laman jejaring sosial tanpa nama itu, namun harus mendaftarkan diri (register) terlebih dahulu dengan tarif mulai dari Rp 1 juta hingga puluhan juta.
Asmara
Sementara itu kasus asmara yang berawal melalui facebook terus bermunculan. Dari Surabaya dilaporkan, seorang gadis ABG berstatus pelajar SMAN 22 Surabaya menghilang dari rumahnya sejak Sabtu lalu. Gadis bernama lengkap Stefani Abelina Tiur Napitupulu alias Abel (14) itu, diduga menghilang bersama teman pria asal Jakarta, Jordan yang diduga dikenal melalui facebook.
Dalam laporannya kepada Sentra Pelayanan Kepolisian (SP) Polda Jatim, orangtua korban, Binsar M Napitupulu mengaku anak gadisnya yang kelahiran 27 September 1995 itu menghilang bersama sepeda motor Honda Revo bernopol W-5223-SP. Waktu itu dia pamit hendak ke Development Basketball League (DBL) Surabaya untuk mendukung kegiatan olahraga yang diikuti sekolahnya. "Kami sudah mencari ke mana-mana tapi belum juga ketemu," ujarnya di Surabaya, kemarin.
Mengutip keterangan teman-teman korban, anaknya itu sempat ditelepon seorang pria asal Jakarta yang kebetulan sedang berada di Surabaya. Setelah itu, korban tidak pernah bertemu dengan teman-temannya lagi. Keluarga korban yang tinggal di Perumahan Sepanjang Town House Blok I no 1 Sepanjang, Taman Sidoarjo itu, sudah berulangkali mencoba menghubungi telepon korban. Namun nomor handphone Abelina 08573100xxxx sudah tidak aktif lagi. [suka/www.hidayatullah.com]