Hidayatullah.com--Terminal haji Jeddah, Arab Saudi, yang menggambarkan tenda-tenda Baduwi yang dirancang oleh SOM's Chicago dan New York dan selesai pada tahun 1981 mendapat penghargaan arsitektur tertinggi. SOM menciptakan serangkaian tenda berstruktur yang mampu menampung hingga 80.000 jemaah haji dalam satu waktu.
Penghargaan AIA 25-Tahun untuk desain arsitektur ini diberikan kepada proyek-proyek yang telah teruji oleh waktu selama 25 sampai 35 tahun sebagai perwujudan keunggulan arsitektur. Proyek harus menunjukkan keunggulan dalam fungsi - dalam pelaksanaan dibedakan dari program asli dan dalam aspek-aspek kreatif menurut standar kekinian.
"Proyek ini mencontohkan kekuatan ide yang jelas. Dengan bentuk yang sangat sederhana namun cukup indah, mereka menetapkan standar bagi banyak bandar udara. Para arsitek menciptakan proyek berkelanjutan yang sangat baik bersamaan dengan gerakan hijau. Terminal menyajikan ekologi, ekonomi sarana, dan budaya," tulis dewan juri.
Terminal dengan 120 hektar ini terdiri dari dua bagian beratap dan dipisahkan oleh sebuah mal. Bagian pertama terminal AC berisi bangunan. Bagian kedua yang sangat luas, terbuka sisi dengan dukungan iklim. Struktur atap tenda dibuat dari Teflon fiberglass yang terdiri dari 10 modul dari 21 terpal.
Setiap modul ini memiliki ketinggian 147 meter yang memanfaatkan ikatan kabel baja sepanjang atap. Hampir 40 jemaah haji memanfaatkan ini sejak tahun 1981.
Menurut Jeffrey J. McCarthy, AIA, manajer SOM's Chicago: "Atas nama semua mitra SOM, kami merasa terhormat untuk menerima penghargaan bergengsi ini dari AIA. Ini adalah penghargaan yang juga untuk semua orang. Ini adalah karunia dari warisan yang kita terima dari orang-orang yang bekerja sebelum kita. Kami terima penghargaan ini untuk menghormati mereka."
Terminal haji Bandara Raja Abdul Aziz Jeddah juga pernah menerima Penghargaan AIA 1983, Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur tahun 1983, serta Pengharfgaan Arsitektur Progresif tahun 1981. Kesemuanya adalah penghargaan international. Demikian seperti diberitakan AMEinfo edisi Senin, 8 Februari lalu. [ihj/www.hidayatullah.com]