View Full Version
Jum'at, 05 Mar 2010

Kelompok Ateis Ajak Tukar Bibel dengan Majalah Porno

Hidayatullah.com--Ada-ada saja program pengikut ateis di Amerika. Selama tiga hari, para anggota Atheist Agenda memberikan majalah-majalah porno kepada para mahasiswa di Universitas Texas, San Antonio, jika mereka mau menyerahkan Bibel atau teks-teks agama lainnya kepada kelompok itu.



Program tahunan 'Smut for Smut' itu digelar dengan alasan bahwa buku-buku agama tidak lebih baik dari pornografi, karena mengandung pesan kekerasan, memicu perang agama dan mendukung perlakuan buruk atas wanita.

"Ini adalah hak Amandemen Pertama," kata Bradley Lewis, 18, yang berencana akan bergabung dengan Atheist Agenda, seperti dikutip San Antonio Express-News. "Jika kelompok-kelompok agama dapat menyuruh para misionaris untuk mengetuk pintu dan membangunkan saya pukul 7 pagi di hari Minggu, maka saya dapat melakukan hal yang sama."

Tentu saja aksi kelompok ateis itu mendapat tentangan dari mahasiswa lain. Sekelompok pemuda Kristen berunjuk rasa dan seorang mahasiswa Kristen melakukan debat dengan Presiden Atheist Agenda, Carlos Morales.

Menurut laporan koran mahasiswa UTSA, The Paisano, acara hari Senin lalu itu menarik perhatian ratusan mahasiswa. Sebagian dari mereka membawa plakat yang bertuliskan "Jesus Saves" dan "Jesus loves the Atheist Agenda," sementara yang lain menyanyikan lagu-lagu pujian.

Robin Lorkovic, 18, yang membawa tulisan "God Loves You! Keep your Bible and learn from it!," berkata, "Saya merasa hal itu sama sekali tidak pantas."

"Saya seorang Kristiani, saya percaya akan kasih tuhan dan saya berada di sini untuk membela keyakinan saya," imbuhnya.

Para pejabat universitas mengakui apa yang dilakukan kelompok ateis adalah hal yang kontroversial dan sebagian besar mahasiswa tidak menyetujuinya. Meski demikian, mereka mengatakan bahwa aksi kelompok itu adalah legal dan mahasiswa memiliki kebebasan untuk berbicara dan berkumpul.

"Mereka (Atheist Agenda) mengakui apa yang dilakukannya demi publikasi," kata Michelle Brossart, seorang mahasiswa yang merasa tersinggung dengan aksi itu, kepada The Paisano. "Mereka ingin memancing emosi orang-orang, karena mereka ingin agar agendanya dikenal."

"Tapi sebenarnya, sangat sedikit sekali yang tertarik dengan aksi ini," katanya.

Atheist Agenda memulai program 'Smut for Smut' di UTSA sejak tahun 2005. Aks pertama mereka diliput oleh media-media besar di seluruh negeri. Beberapa acara lain juga berhasil menarik perhatian, tapi tidak terlalu meluas. [di/chp/www.hidayatullah.com]

 


latestnews

View Full Version