Kepada mahasiswa IAIN, Syeikh Wahbah mengingatkan untuk mempelajari syariat Islam hingga akhir hayat. “Hidup adalah belajar syariat Islam,” tuturnya
Hidayatullah.com-- Senin (15/3) pagi, IAIN Sunan Ampel Surabaya kedatangan tamu istimewa, Syeikh Prof. DR. Wahbah Zuhaili. Guru besar dari Suriah ini selain bersilatuhrahim dengan sejumlah pengurus IAIN Sunan Ampel, juga mengisi bedah buku “Fiqih Imam Syafi’i”, salah satu kitab karya terbaiknya yang baru saja di launching di arena Islamic Book Fair (IBF) Jakarta. Dalam kesempatan itu, hadir pula rektor IAIN Prof. DR. Nur Syam.
Kedatangan Syeikh Wahbah Zuhaili ternyata disambut antusias mahasiswa. Terbukti, tiket yang disediakan panitia ludes.
“Peserta yang hadir mencapai 600 orang,” ujar salah satu panitia kepada hidayatullah.com. Bahkan, hidayatullah.com sempat menjumpai sejumlah peserta yang harus pulang gara-gara tidak mendapatkan tiket.
Syeikh Wahbah tampil penuh sederhana. Menggunakan sorban putih dililitkan di kepala dan gamis panjang yang dipakainya berwana hitam. Dalam kesempatan itu dia mengatakan, menulis kitab "Fiqih Imam Syafii" karena rasa kagum dengan sosok beliau. Menurutnya, Imam Syafii adalah ulama yang muhklis (ikhlas) dan luas ilmunya. Sepanjang umurnya dihabiskan untuk ilmu. Ilmunya pun tidak diragukan lagi.
Karena itu, dia menyarankan agar mahasiswa mengingkuti jejak beliau. Ketika ditanya mahasiswa rahasia agar menjadi ulama besar seperti dirinya, dia menjawab totalitas dalam belajar. “Seperti hadis Nabi, “utlubil ilma minal mahdi ilal lahdi (tuntutlah ilmu dari lahir sampai liang lahad),” ujarnya dalam bahasa Arab.
Lebih jauh dia mengatakan, ingin mempelajari syariat Islam hingga akhir hayat. “Hidup adalah belajar syariat Islam,” tuturnya. Karena itu, jika ada orang bodoh tapi tidak mau belajar maka dinamakan jahil murokkab.
Terakhir, dalam sebuah pertanyaan, ketika seorang mahasiswa mengucapkan selamat datang di negeri “qit’atun minaljannah” (potongan surga) syeikh terlihat tersenyum dengan mengulurkan tangan kananya sambil menjawab “Ibaratuka fitahniani jayyidah”.
Namun, ketika menjawab pertanyaannya seputar Yoga sebagai alternatif mencari ketenangan, dia menjawab “Pertanyaanmu keluar dari kontek fiqih,” ujarnya.
Prof. Dr. Wahbah mantan Ketua Jurusan al-Fiqh al-Islami wa Madzahibuh Suriah dikenal alim dalam bidang Fiqh, Tafsir dan Dirasah Islamiyah.
Selain mengajar dan menulis banyak karya ilmiah, dia juga rajin memberi kuliah umum di berbagai universitas. Kitabnya yang berjudul al-Fiqh al-Islami wa Adilatuhu dijadikan sumber primer oleh banyak mahasiswa di berbagai Universitas di dunia seperti Pakistan, Sudan, Indonesia dan lain sebagainya. Kitabnya yang berjudul Ushul al-Fiqh al-Islami dijadikan buku wajib di beberapa Universitas Islam di Madinah dan Riyad.
Syeikh Wahbah telah menulis lebih dari 30 judul buku yang berjilid-jilid. Salah satunya adalah Fiqih al-Imam asy-Syafi’i kini telah terjemahkan dalam bahasa Indonesia. [ans/www.hidayatullah.com] Foto: Syaiful Anshor/Hidayatullah.com