Hukum syariah bagi Presiden Maladewa bisa diutak-atik sesuka hati, bahkan bisa berupa hukum syariah versi Jerman
Hidayatullah.com--Presiden Maladewa Mohammed Nasheed meminta bantuan pemerintah Jerman untuk mengamandemen hukum syariah yang diterapkan di Maladewa. Demikian lapor sebuah media Jerman seperti dikutip harian Maladewa Haveeru.
Dikabarkan, selain bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Nasheed mencari pakar hukum Islam Jerman guna "membantu konsolidasi demokrasi yang masih muda di Maladewa."
"Saya telah mempelajari dan cukup mengetahui bahwa Jerman banyak mengkaji yurisprudensi Islam," katanya seperti dikutip Haveeru.
"Universitas-universitas Jerman telah unggul dalam bidang ini sejak awal abad 20,"
Sebelum Nasheed berangkat ke Jerman, staf persnya Mohammed Zuhair mengatakan kepada seorang wartawan Jerman bahwa Maladewa ingin meminta bantuan Jerman untuk mengamandemen hukum syariah yang ada di negaranya sekarang ini.
Mengapa Jerman yang dijadikan tempat rujukan, alasannya karena di sana ada banyak penduduk Muslim, dan negara itu memiliki banyak pakar masalah Islam yang mumpuni. Dan menurut pemerintah Maladewa, aliran pemikiran bukan masalah besar.
Tidak jelas hukum syariah seperti apa yang diinginkan Maladewa, sehingga harus meminta bantuan Jerman untuk mengubahnya. Yang pasti sebagaimana ditulis Haveeru, Presiden Naheed mengatakan ia akan, "menyambut bantuan Jerman dalam membangun hukum syariah versi mereka sendiri di Maladewa."
Harian Haveeru tidak berhasil meminta komentar Menteri Urusan Islam Maladewa terkait masalah ini. [di/hvru/www.hidayatullah.com]