MUI dan ormas Islam se-Jatim tetap menolak keras terselenggaranya acara tersebut
Hidayatullah.com-- Sejumlah ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surabaya sepakat menolak keras rencana penyelenggaraan Konferensi Gay dan Lesbi pada 26-28 Maret di hotel Mercury Surabaya. Penolakan sejumlah ormas itu dilakukan Rabu (24/3) siang di Kantor MUI Jl Dharmahusada Selatan Nomor 5 Surabaya.
Menurut mereka, gay dan lesbi merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama dan norma apapun. Jadi, hal tersebut sangat tidak layak jika diadakan di Surabaya. Terlebih, warga di Surabaya mayoritas Muslim.
Sejumlah ormas Islam itu adalah; Front Pembela Islam (FPI), Hidayatullah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Al-Irsyad juga MUI.
Salah satu wakil dari HTI Surabaya, Saefuddin mengatakan, konferensi gay yang akan dilaksanakan tersebut tidak lain agenda liberalisme yang telah direncakan sejak lama. Sebab, menurutnya acara serupa telah dilakukan.
Lebih jauh dia mengatakan, karena selama ini acara tersebut tidak mendapat tanggapan serius dari berbagai ormas Islam, mereka seolah menganggap, masyarakat menyetujuinya. Padahal, ormas-ormas Islam sangat keberatan terselenggarannya acara tersebut.
Sementara itu, Khoiruddin dari FPI, mengatakan, konferensi gay dan lesbi tersebut sangat tidak layak dan harus ditolak. Karena itu, dia menghimbau agar aparat bertindak tegas melarang acara tersebut. Dia mengatakan, tidak seharusnya FPI berdemo terus. Hal seperti itu, menurutnya bisa ditangani pihak kepolisian.
“Kita juga punya pesantren, masa harus meninggalkan santri terus,” terangnya kepada hidayatullah.com
Sementara itu, wakil dari Kapolwiltabes Jatim yang ikut acara itu berjanji tidak akan merekomendasi terselenggarannya acara tersebut. Dia mengatakan, baik dari pihak Poltabes dan Polda tidak akan memberi ijin.
Lebih jelas, dia mengatakan, dalam memberikan rekomendasi pihaknya melihat dari berbagai sisi, baik secara yuridis dan keamanan. Dan, menurutnya, acara gay dan lesbi baik dari sisi budaya, kultur dan norma sangat tidak sesuai. Terlebih, tidak memiliki esensi yang besar. Karena itu, dia menjanjikan, jika konferensi tersebut sampai terselenggara, maka akan berhadapan dengan pihak kepolisian.
Sementara itu, Ketua MUI, KH. Abdussomad Bukhori usai acara mengatakan, MUI dan ormas Islam se-Jatim tetap menolak keras terselenggaranya acara tersebut. Dia mengatakan, jika mereka memaksa mengadakan acara tersebut meski tidak diberi rekomendasi, berarti tidak mengindahkan umat Islam
Karena itu, sebagai tindak lanjut, mulai besok Kamis (25/3) sejumlah perwakilan ormas akan mengirim wakil-wakilnya untuk menyisir hotel-hotel yang memungkinkan dijadikan tempat acara kaum gay dan lesbian tersebut guna memastikan mereka mengindahkan himbauan aparat untuk membatalkan acara. Selain itu, mereka juga akan menghimbau pihak hotel untuk tidak menyediakan tempat acara konferensi tersebut. [ans/www.hidayatullah.com]