Dugaan kesengajaan Vatikan menutupi kasus amoral semakin nyata, sejak dulu Joseph Ratziger tidak tegas
Hidayatullah.com--Lagi-lagi Paus Benediktus XVI terbukti gagal menangani pelanggaran seks di lingkungan gereja ketika belum menjadi seorang paus.
Sebuah surat yang ditulis tahun 1985, ketika ia masih dikenal sebagai Kardinal Joseph Ratzinger, kepala unit doktrinal Vatikan, menolak sebuah pemintaan untuk memecat seorang rohaniwan Amerika yang tercatat melakukan pencabulan bocah, dengan alasan "demi kebaikan gereja seluruhnya."
Surat yang pertama kali dibocorkan oleh Associated Press hari Jumat (9/4) itu juga menyatakan, bahwa kerusakan (dosa) yang diberikan dispensasi atau pengampunan, bisa menyemangati komunitas para pengikut Kristus, khususnya di kalangan usia muda. Pater Stephen Kiesle, rohaniwan yang berbuat cabul, ketika itu berusia 38 tahun.
Jurubicara Vatikan pater Federico Lombardi, membenarkan pejabat Vatikan yang menandatangani surat tersebut adalah Kardinal Joseph Ratzinger.
"Kantor penerangan merasa tidak perlu menaggapi setiap dokumen yang keluar dari konteks, terkait situasi hukum tertentu," katanya berdalih.
Meskipun demikian, surat tersebut memperkuat dugaan, bahwa para pejabat gereja berusaha menutup-nutupi skandal pelanggaran seks yang terjadi di Eropa, Amerika, Australia dan lainnya. Sebelumnya Vatikan juga bersikeras membantah kegagalan Paus Benediktus dalam mengatasi kasus serupa di Munich, Jerman dan Wisconsin, AS, sebelum dirinya menduduki tahta kepausan.
Kiesle dijatuhi hukuman percobaan tiga tahun pada 1978, setelah dirinya tidak mengajukan banding atas tuduhan pencabulan dua bocah laki-laki di pastoral San Francisco.
Pada tahun 1981 Kiesle mengajukan pengunduran diri, yang didukung oleh keuskupannya dengan menembuskan surat permohonan itu ke Vatikan. Uskup Oakland, John Cummins, pada 1982 mendesak Ratziger untuk segera mengabulkannya. Tapi sampai tahun 1985 permintaan tersebut belum juga dipenuhi. Ratziger memberikan alasan kepada Cummins bahwa masalahnya perlu dipertimbangkan lebih lama lagi.
Associated Press melaporkan, seorang rohaniwan lain, George Mockel, menulis surat kepada Cummins, "Menurut saya, pada dasarnya mereka (Vatikan) akan membiarkan Steve (Kiesle) di tempatnya, sampai dia agak cukup tua."
Akhirnya Kiesle diberhentikan pada tahun 1987, namun masih boleh melakukan kerja sukarela di gereja dan berhubungan dengan anak-anak. Tahun 2002 dia diciduk polisi dan dikenai 13 tuduhan pencabulan anak sejak tahun 1970an. Tapi semua dakwaan gugur kecuali 2, setelah Mahkamah Agung menetapkan dakwaan tersebut inkonstitusional, karena hukum California memperluas undang-undang pembantasnya.
Kiesle kemudian dijatuhi hukuman penjara 6 tahun pada 2004, karena mencabuli anak kecil perempuan pada tahun 1995. Usianya pria itu sekarang 63 tahun dan terdaftar sebagai penjahat seks.
Guardian mengutip asisten jurubicara Vatikan, Cirro Beedettini, yang membela atasannya. "Kardinal Ratziger ketika itu tidak menutupi kasusnya. Tapi seperti yang jelas ditunjukkan dalam surat tersebut, ia mengindikasikan perlu mempelajari kasus itu dengan lebih baik." [di/ap/grd/www.hidayatullah.com]