View Full Version
Kamis, 15 Apr 2010

Cabang McDonald's Detroit Diskriminasi Jilbab

Seorang pelamar diberikan pertanyaan-pertanya an diskriminatif yang ilegal karena masalah agama

Hidayatullah.com--Seorang gadis Muslim mengajukan keluhan ke lembaga federal Equal Opportunity Employment Commission, setelah ditolak bekerja di restoran McDonald's cabang Crooks Road, Detroit, karena alasan jilbab.

Nasihah Barlaskar, 19, mengikuti wawancara kerja pada 27 Maret, dan terkejut ketika seorang supervisor wanita berkulit putih menanyainya, apakah ia akan mengenakan "benda itu" ketika bekerja, menunjuk pada kerudung yang dikenakannya.

"Saya bilang, 'Ya, ini bagian dari agama saya'," kata Barlasklar. "Dia bilang, saya tidak bisa menggunakannya ketika bekerja. Saya katakan padanya, saya bisa mengenakan topi (Mc Donald's) di atas kerudung saya."

Wanita itu juga menanyakan kewarganegaraan Barkalskar selama wawancara.

"Dia menanyakan kewarganegaraan dan asal saya. Saya tidak masalah dengan itu. Saya pikir dia hanya ingin mengenal saya lebih jauh," katanya seperti dikutip Detroit News, Selasa kemarin. "Saya tidak tahu kalau (pertanyaan) itu ilegal."

Direktur operasional wilayah Michigan, Joan Rachelson, mengatakan bahwa jaringan restorannya memiliki kebijakan ketat yang melarang diskriminasi dan pelecehan dalam mengontrak, memberhentikan atau aspek-aspek lain dalam kepegawaian.

"Kami tidak pernah bermasud untuk menghina siapapun," kata Rachelson dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa. Menurutnya tuduhan yang disampaikan Barlaskar tidak sejalan dengan kebijakan perusahaan, dan bukan cerminan dari pegawai dan merek dagang mereka. Ditambahkan olehnya, restoran mereka telah mengakomodasi perlengapan pakaian yang berhubungan dengan budaya dan agama selama bertahun-tahun.

Barlaskar sendiri terkejut, karena temannya yang bekerja di restoran cepat saji lokal lainnya, termasuk McD, diperbolehkan mengenakan kerudung.

"Wanita itu memberitahu saya, bahwa dia memutuskan memberikan pekerjaan itu kepada orang lain. Tapi menurut saya, saya diperlakukan diskriminatif karena hijab," katanya.

Barlaskar dilahirkan di Amerika Serikat, keluarganya yang keturunan Banglades telah menetap di sana sejak 60 tahun lalu.

Pengaduan ke Equal Opportunity Employment Commission diajukan oleh Council on American-Islamic Relations (CAIR) cabang Michigan, atas nama Barlaskar.

Menurut Dawud Walid, Direktur Eksekutif CAIR-Michigan, mereka mendesak McDonald's agar menyesuaikan kebijakan konrak pegawai mereka dengan petunjuk hukum yang sudah lama ada, mengenai akomodasi nilai agama di tempat kerja. [di/dtrn/hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version