Sistem moral tradisional China dinilai telah sepenuhnya hancur. Kejahatan China ditengarai awal kehancuran ideologi komunisme
Hidayatullah.com—Kemajuan dan kebesaran China, ternyata tak seiring dengan kemajuan idiologi komunisme nya. Baru-baru ini, dalam KTT nuklir yang digelar di Washington DC, 11 April, beberapa kelompok menawarkan usulan damai dunia tanpa perang dan kekerasan.
Bertempat di tak jauh dari Lapangan Kebebasan, kelompok asal China ini sekaligus merayakan 71 juta orang China yang telah keluar dari keanggotaan mereka dalam partai komunis atau organisasi-organisasi afiliasinya, Liga Pemuda Komunis dan Pionir Muda. Ini menandakan merosotnya pengaruh komunis di China.
Acara ini diselenggarakan oleh Pusat Global Pengunduran Diri dari PKC (Partai Komunis China) di Washington, DC.
"Perang bukan satu-satunya cara yang dapat menghancurkan dunia," kata Profesor Yanjun Sun, mantan pengajar di Universitas Capital Normal, Beijing, yang secara terbuka mencela komunisme di Hawaii pada awal 2009.
"Makin rusaknya moral manusia dan terus tercemarnya jiwa-jiwa menciptakan cara-cara tak terbatas untuk menghancurkan masyarakat manusia," kata Dr. Sun. Dia mengatakan penyebab utama rusaknya moral dan tercemar pikiran manusia adalah partai komunis.
"Hari ini, sistem moral tradisional China telah sepenuhnya dihancurkan oleh kekejaman dan kebohongan rezim."
Dr. Tsuwei Hwang, MC acara rapat umum mengangkat sebuah salinan buku "Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis," dan mengatakan bahwa penerbitannya pada bulan November 2004 menyulut puluhan ribu orang China tiap hari memutuskan keterikatan mereka dengan Komunitas Partai.
Pernyataan mundur mereka diterbitkan pada situs web Keluar dari PKC, menunjukkan banyak orang memilih untuk keluar setelah membaca Sembilan Komentar, yang menurut mereka mengekspos kejahatan PKC sejak awal abad ke-19.
Courtney Dowe, penyanyi dan penulis lagu dari Baltimore, menuangkan fenomena ini dalam musik. Dalam alto, penuh penghayatan, dia menyanyikan karyanya "Tuidang," yang artinya mundur dari PKC.
Kejahatan yang dilakukan PKC harus diungkap dan diberikan ganjaran, menurut pembicara. Sejak PKC berkuasa tahun 1949, 80 juta orang China telah meninggal tak wajar. Anggota-angota kelompok Falun Gong, menghadapi resiko tinggi terhadap penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya dari rezim komunis China, menurut Amnesty International.
Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Falun Gong (WOIPFG) didirikan pada Januari 2003 untuk melacak, menyelidiki, dan menghukum mereka yang melakukan kejahatan ini. Dr. Zhiyuan Wang, pendiri dan peneliti utama tersentuh terhadap 71 juta orang China mundur dari keanggotaan komunis dan sejumlah besar pengacara China daratan yang dianiaya karena membela praktisi Falun Gong.
"Lima pemimpin kelompok penganiayaan terhadap Falun Gong, yaitu Jiang [Zemin], Luo [Gan], Bo [Xilai], Jia [Qinglin], dan Wu [Guanzhong], telah dituntut oleh Mahkamah Agung Spanyol dan akan ditangkap oleh [pengadilan] Argentina. Di seluruh dunia, panggilan untuk melacak mereka dan menyelidiki kejahatan mereka mendapatkan momentum," kata Dr. Wang.
Sun berkata, "Tak terhitung berapa jumlah praktisi Falun Gong yang menderita penganiayaan yang paling kejam dan pembunuhan yang paling gila yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia hanya karena tidak mau melepaskan keyakinan mereka." [erb/hidayatullah.com]