View Full Version
Kamis, 22 Apr 2010

Muktamar Muhammadiyah Mungkin Saja Diintervensi

Pengurus Muhammadiyah memegang komitmen moral sehingga tidak akan mudah diintervensi pada upaya adu domba

 
Hidayatullah.com--Muktamar Muhammadiyah di Yogyakarta, Juli mendatang, secara rasional mungkin saja akan diintervensi oleh kepentingan luar, terutama politik kekuasaan.

Demikian dikemukakan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin seusai pertemuan dengan KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Rabu (21/4). "Ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah adalah sesuatu yang sangat berharga sehingga wajar ada pihak lain yang berkepentingan, terutama yang di ranah politik kekuasaan," katanya.

Namun demikian, Din yakin pengurus Muhammadiyah tetap memegang komitmen moral sehingga tidak akan mudah terpengaruh, apalagi jika intervensi itu mengarah pada upaya adu domba.

Muhammadiyah, kata Din, tentu mengambil hikmah dan pelajaran dari ormas lain yang telah menggelar forum permusyawaratan terlebih dulu. "Kalau sampai intervensi berhasil, organisasi kita jadi subordinat kekuasaan, ini musibah besar bagi organisasi Islam," katanya.

Lebih lanjut Din mengatakan, organisasi seperti NU dan Muhammadiyah yang berusia lebih tua dari negara Indonesia idealnya dijadikan sebagai mitra, bukan dikooptasi. Ia sendiri memosisikan Muhammadiyah sebagai mitra strategis bagi pemerintah. Artinya, mendukung jika kebijakannya benar dan mengkritik jika melenceng dari kebenaran dan keadilan.

"Prinsipnya amar ma'ruf nahi munkar, itu tetap kita lakukan sejak saya terpilih sebagai ketua umum," kata Din.

Pada bagian lain Din menyatakan kesiapannya jika tidak terpilih kembali sebagai ketua umum PP Muhammadiyah. "Saya legowo jika tidak terpilih dan digantikan. Itu risiko karena jabatan itu amanat," katanya.

Ia pun akan tetap mengabdi di Muhammadiyah meski tidak menyandang jabatan apa pun. "Kita masih punya lahan di Muhammadiyah untuk mengabdi," katanya.

Terkait pertemuan dengan Hasyim, menurut Din, hanya silaturahim. Selain sesama alumni Pesantren Gontor, keduanya juga presiden di Konferensi Dunia Agama-agama untuk Perdamaian (WCRP).

Ia pun mengundang Hasyim hadir sekaligus menjadi pembicara dalam muktamar Muhammadiyah nanti. Menurutnya, warga Muhammadiyah sangat mengapresiasi upaya Hasyim merekatkan hubungan NU-Muhammadiyah selama menjabat ketua umum PBNU. [ant/hidayatullah.com]

latestnews

View Full Version