View Full Version
Jum'at, 30 Apr 2010

Relasi Islam-Barat Akan Terus Tegang

Pengamat pesimis janji Obama yang akan mendinginkan hawa panas relasi Islam-Barat yang selama ini terjadi

Hidayatullah.com-- juga tidak dinafikan hanya lip servise atau isapan jempol semata. Sejumlah kejadian stigmatisasi Islam yang terus terjadi di sejumlah negara Barat dan Eropa mengindikasikan hal itu.

Seperti yang terjadi, pemuatan kartun yang menghina Nabi Muhammad di Denmark, film Fitnah di Belanda, pelarangan jilbab di Prancis dan Belgia, juga pelarangan pembangunan menara masjid di Swiss. Sejumlah kasus tersebut menguatkan bahwa indikasi ketegangan antara Islam dan Barat belum bisa mereda.

Pernyataan ini disimpulkan peneliti sejarah Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) Asep Sobari, Lc kepada hidayatullah.com Jumat, (30/4) pagi. Menurut, kAsep, kondisi tersebut tidak terlepas dari sejarah lama Islam-Barat.

Menurutnya, dulu, ketika Islam mengalami kemenangan (futuhat) di sejumlah daerah di Eropa dan Barat, membuat mereka shock berat. Kendati pun sekarang “kemenangan” kembali di tangan mereka, tapi setidaknya ketakutan tersebut masih menjadi memori tak terlupakan. "Mereka takut Islam akan kembali jaya di derah mereka, " ujar Asep.

Apalagi, dibuktikan dengan semakin meningkatnya angka masuk Islam di Barat dan Eropa yang terus makin tinggi. Tak pelak, hal itu membuat jantung mereka berdetak lebih kencang dari biasanya. Menurut alumnus Universitas Islam Madinah ini, Barat tidak berhenti melakukan makar seperti stigmatisasi Islam dan Islamofobia.

Tindakan stigmatisasi Islam memang sengaja dilakukan untuk memperburuk citra Islam. Dan, hal itu dimaksudkan agar masyarakat di Barat apriori terhadap Islam. Padahal, tambah Sobari, hal itu belum sepenuhnya berhasil. Pasalnya, justru dengan hal tersebut telah menstimulasi kesadaran kaum terpelajar di Barat untuk mempelajari Islam.  

Kendati begitu, stigmatisasi Islam dan Islamofobia tersebut tetap merugikan. Terlebih bagi umat Islam di luar Barat dan Eropa. Pasalnya, reaksi atas aksi stigmatisasi yang terkadang radikal tersebut justru dijadikan komoditas untuk menyerang balik Islam.

“Jika sudah demikian, dengan respon tersebut digunakan alat justifikasi untuk mengatakan umat Islam teroris dan islamofobia,” ujar Sobari.

Karena itu, Sobari pesimis terhadap janji Obama yang akan mendinginkan hawa panas relasi Islam-Barat yang selama ini terjadi. Sebab, islamofobia dan stigmatisasi Islam merupakan agenda untuk mencegah masuknya masyarakat Barat dan Eropa secara besar-besaran. Karena itu, jangan heran, jika pelarangan jilbab dan diskrminasi Islam lainnya akan tetap terjadi di Barat dan Eropa. Tahu kenapa? [ans/hidayatullah.com]   

Seorang pengguna cadar di Paris


latestnews

View Full Version