View Full Version
Senin, 10 May 2010

Ribuan Umat Islam Bekasi Hadiri Apel Siaga

Apel siaga untuk menghadang kristenisasi. Panitia menduga insiden mati listrik saat acara berlangsung adalah upaya sabotase

Hidayatullah.com—Ahad pagi (9/5) ribuan umat Islam Bekasi menghadiri tabligh akbar dan apel siaga di Masjid Agung Al Barkah. Menurut Sekretaris Panitia Ibnu Yasin, digelarnya acara ini dalam rangka menyikapi semakin menggeliatnya kristenisasi di Bekasi.

”Umat Islam sudah risau dengan kristenisasi yang semakin berani dan vulgar,” jelas Ibnu.

Kasus kristenisasi, kata Ibnu, tak pernah tersentuh oleh hukum. Mulai dari kasus kristenisasi berkedok acara sosial Bekasi Berbagi Bahagia (B3), gereja-gereja ilegal, penghinaan Islam di blog Bellarminus, hingga kristenisasi di halaman Masjid Agung Al Barkah Bekasi berkedok karnaval antinarkoba.

”Untuk itu, berkumpulnya kami di sini (Al-Barkah-red) sebagai bentuk waspada. Acara ini juga untuk menunjukkan kepada Pemkot Bekasi dan para misionaris agar tidak bertingkah macam-macam dengan umat Islam,” tuturnya.

Sejumlah tokoh Islam nasional seperti Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, KH. Abdul Qodir Djaelani, Zahir Khan, dan Abu Deedat Syihabuddin, turut hadir di acara yang digelar oleh Front Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB) ini. Tokoh Islam Bekasi yang hadir di antaranya, Salimin Dani (DDII) dan Murhali Barda (FPI).

Dalam orasinya masing-masing tokoh menyerukan agar umat Islam bersatu melawan tirani minoritas dan meminta Pemkot Bekasi untuk bertindak tegas. Selama ini, tokoh-tokoh Islam Bekasi menilai kasus-kasus kristenisasi terjadi karena didukung oleh Pemkot Bekasi, dalam hal ini Walikota Bekasi.

”Walikota telah sering memberi ruang terhadap kegiatan kristenisasi di Bekasi. Untuk itu kita minta Walikota mundur,” jelas Salimin Dani dalam orasinya. Pernyataan tersebut langsung disambut oleh pekikan takbir.

Selepas berorasi, tokoh-tokoh Islam menandatangani pernyataan sikap untuk diteruskan kepada Pemkot Bekasi. Jika tak direspon, maka umat Islam Bekasi akan melakukan aksi lanjutan. ”Insya Allah Jum’at (14/5) kita akan melakukan aksi massa di depan kantor Walikota,” kata Ibnu Yasin.

Mati Listrik

Pada acara apel siaga ini terjadi insiden listrik padam. Panitia menduga ada upaya sabotase yang dilakukan pihak-pihak yang tak suka dengan berlangsungnya acara ini. “Kami menduga ini upaya licik yang dilakukan untuk menggagalkan acara ini,” jelas Ibnu.

Dugaan ini bukanlah tanpa alasan. Yadi, salah seorang jama’ah Masjid Agung Al Barkah mengaku bahwa wilayah Alun-alun (Masjid Al Barkah) sepengetahuannya tak pernah terjadi listrik padam, karena di depan Al Barkah terdapat sarana umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bekasi.

”Ini baru pertama kalinya saya merasakan mati listrik di Al Barkah,” kata Yadi .

Untuk mensiasatinya, panitia menggunakan genset. Alhamdulillah, kondisi ini tak membuat semangat para jamaah surut.

Upaya sabotase, kata Yadi, juga sempat terjadi dengan adanya pihak yang ingin menggagalkan acara ini. ”Pihak kepolisian sampai acara ini berlangsung tak memberikan izin. Juga sempat ada kabar bahwa Al Barkah tidak bisa digunakan untuk tabligh akbar, karena berbenturan dengan agenda dzikir. Padahal panitia telah memberitahukan acara ini jauh-jauh hari dan pengurus Al Barkah sudah mengizinkannya,” [syaf/www.hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version