Delegasi Indonesia terdiri dari LSM; KISPA, MER-C, Sahabat Al-Aqsha, serta 5 orang wartawan dari Aljazeera Indonesia, TV-One, Hidayatullah.com dan Majalah Alia
Hidayatullah.com & sahabatalaqsha.com-- Dua belas orang anggota delegasi Indonesia dalam kafilah kapal kemanusiaan
Freedom Flotilla (Armada Kebebasan) dijadualkan menaiki kapal Mavi Marmara sore ini jam 5 (jam 9 malam WIB) dari pelabuhan Antalya, di Laut Tengah, Turki. Keduabelas orang ini bergabung dengan sekitar 750 orang aktivis kemanusiaan, lebih 50 negara.
Tujuan perjalanan ini adalah menembus pengepungan angkatan laut Israel demi mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, kawasan Palestina yang sudah hampir 4 tahun terakhir ini diembargo baik secara militer, politik, dan ekonomi oleh Israel, Amerika Serikat, Mesir dan lain-lain. Embargo itu dikarenakan rakyat Gaza memilih untuk tidak tunduk pada kebijakan penjajah Israel dan menginginkan kemerdekaan sepenuhnya bagi seluruh rakyat dan tanah Palestina yang sejak 63 tahun lalu dijajah Israel.
Kafilah
Freedom Flotilla yang terdiri dari 9 kapal yang digerakkan oleh 6 organisasi non-pemerintah dari Turki, Inggris, Swedia, Yunani, Aljazair dan Malaysia.
Di bawah kordinasi
IHH (Insani Yardim Fakvi, organisasi kemanusiaan terbesar di Turki), delegasi Indonesia yang sejak Kamis pekan lalu berdatangan ke Istanbul, kini sepenuhnya siap berangkat ke Gaza.
“Dengan membersihkan hati dan meluruskan niat, hanya untuk mencari ridha Allah,
BismillahirRahmaanirRahiim… kami berdua belas mewakili 220 juta rakyat Indonesia, ikut dalam kafilah ini membantu saudara-saudara kita di Gaza yang sedang dizalimi sekaligus menyatakan ‘tidak’ kepada kebiadaban penjajahan Israel selama 63 tahun terakhir ini,” demikian dikatakan Ferry Nur, Ketua delegasi Indonesia yang juga Ketua Umum KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina).
Kafilah Freedom Flotilla memutuskan tetap berangkat sesudah 2 hari tertunda karena menunggu kedatangan kapal dari Inggris yang terlambat. Rencananya 4 kapal dari Inggris, 1 kapal dari Yunani, 1 kapal dari Swedia, dan 3 kapal dari Turki tengah malam ini akan bergabung di perairan Cyprus untuk selanjutnya masuk ke perairan Gaza.
Fahmi Bulent Yildirim, Presiden IHH, menyatakan bahwa
kafilah Freedom Flotilla akan berlayar dari perairan internasional langsung ke perairan Gaza yang jauhnya lebih 80 mil dari perairan yang dikuasai Israel. “Jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi Israel untuk menghalangi masuknya kapal-kapal ini ke Gaza,” tegas Bulent.
Namun begitu, baik pemerintah Israel maupun kelompok-kelompok masyarakatnya, telah berkali-kali menyatakan akan menghalangi kedatangan kapal-kapal ini dengan berbagai cara. Mulai dari ancaman serangan militer, demonstrasi dengan 16 kapal, maupun dengan menyiapkan bangunan dengan kapasitas 1000 orang yang akan dipakai untuk memenjarakan seluruh anggota
kafilah Freedom Flotilla.
Sejak akhir pekan lalu, 3 buah kamera sudah terus menerus menyiarkan secara langsung (
live) segala hal yang terjadi di kapal Mavi Marmara, kapal utama kafilah ini, yang disiarkan lewat TURKSAT 3A dengan downlink frequency 11,154, symbol rate 2222, polarization: horizontal, FEC: 5/6. Gambar-gambar itu disiarkan 24 jam sehari secara streaming maupun live di
situs www.ihh.org.tr .
Delegasi Indonesia bersepakat untuk berjanji setia dengan kepemimpinan kafilah di bawah Fahmi Bulent Yildirim, pria Muslim keturunan Kurdi, negeri asal Panglima Shalahuddin Al-Ayyubi yang membebaskan kota Al-Quds dari penjajah.
Delegasi Indonesia terdiri dari tiga lembaga swadaya masyarakat
KISPA, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), dan
Sahabat Al-Aqsa, serta 5 orang wartawan dari
Aljazeera Indonesia, TV-One,
hidayatullah.com dan Majalah Alia.