View Full Version
Sabtu, 12 Jun 2010

Kaum Homo Tel Aviv Terkena Dampak Mavi Marmara

Tidak mengecam insiden Mavi Marmara, Gay Tel Aviv dilarang temannya ikut parade di Spanyol
Hidayatullah.com--"Sial," begitu mungkin  komentar Shimon Peres dan kaum homo di Israel. Bagaimana tidak, gara-gara tentara mereka menyerang konvoi Freedom Flotilla, penerima Nobel Perdamaian dan kaum homo yang katanya cinta damai itu, harus "ketiban sampur".

Sebuah universitas di Korea Selatan batal memberikan Presiden Israel itu gelar doktor kehormatan dan pemerintah Korsel mempersingkat waktu kunjungan Peres di negeri ginseng.

Puluhan orang Korea berdemonstrasi di Seoul, mengutuk Israel dan menyebut Shimon Peres sebagai pembunuh, selama berkeliling ibukota Korea baru-baru ini.

Menurut kantor berita Yonhap, sebenarnya Korea Selatan ingin membatalkan kunjungan Peres, sebagai protes Korsel atas pembantaian di atas kapal Mavi Marmara. Namun karena berbagai tekanan dari luar, akhirnya negeri itu tetap meneruskan agenda kunjungan kenegaraan tersebut.

Tetapi, keikutsertaan Israel dalam puluhan pertemuan, simposium dan konferensi internasional harus dibatalkan.

Hal serupa dialami penganut homoseksual asal Israel.

Penyelenggara parade gay di Madrid menolak kedatangan delegasi homo asal Tel Aviv, karena otoritas di kota tersebut belum mengutuk serangan mematikan atas konvoi kemanusiaan Gaza.

"Setelah apa yang terjadi, sebagai pengusung HAM, kelihatan seperti barbar jika kami harus mengajak mereka ikut serta," kata Antonio Poveda dari Federasi Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual Spanyol.

Kelompok homo Tel Aviv menanggapi dengan marah keputusan sejawatnya di Spanyol. Katanya, kaum homo Madrid salah menempatkan prioritas, dengan mencampuradukkan masalah kematian di konvoi kemanusiaan dengan parade gay.

"Saya tidak dapat meminta pemerintah kota Tel Aviv untuk mendukung atau mengutuk masalah ini. Itu bukan pekerjaan mereka. Saya juga tidak meminta organisasi-organisasi gay Madrid untuk mengutuk serangan teroris Palestina atas kafe-kafe dan bus-bus," kata Eytan Schwartz, jurubicara gay Tel Aviv kepada surat kabar Spanyol El Mundo.

Schwartz juga berdalih dan mengajak kaum homo untuk melihat siapa musuh mereka.

"Tidakkah mereka tahu bahwa fundamentalis Islam tidak hanya ingin menghabisi Israel, tapi mereka juga yakin bahwa kaum homo harus 'menyembuhkan diri mereka sendiri' atau mati," kata Schwartz membangkitkan semangat korps kaum gay.

"Memalukan, mereka bergabung dengan pro-Palestina dan kelompok fundamentalis yang jelas-jelas tidak toleran kepada homoseksual," katanya lagi.

Untuk membuktikan "kejahatan" Palestina, gay Tel Aviv mengundang gay Madrid untuk mengunjungi kota mereka dan Gaza.

"Kami mengundang penyelenggara parade gay Madrid untuk ikut dalam parade Jumat ini di Tel Aviv, satu-satunya tempat di Timur Tengah di mana Anda akan bisa menjadi gay secara terang-terangan," ajak Schwartz, seperti dikutip Guardian Rabu lalu (9/6).

Di Gaza mereka akan menunjukkan wilayah yang dikontrol Hamas, yang kata mereka "tidak menghormati HAM sama sekali dan yakin kaum homo harus dibunuh." [di/plt/grd/yon/www.hidayatullah.com]

 


latestnews

View Full Version