View Full Version
Kamis, 24 Jun 2010

HTI Bandung: Ariel Terlalu Kecil Untuk Dicekal

Kasus pornografi oleh Ariel cs hanya fenomena gunung es di Indonesia.

Hidayatullah.com--
Sekitar 500 massa HTI Kota Bandung kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (23/6), mendesak pemerintah menuntaskan pornografi secara keseluruhan.

Menurut juru bicara HTI Bandung, Luthfi Affandi, kasus video porno yang melibatkan artis tenar tersebut hanyalah fenomena gunung es saja.

“Kita sebagai umat Islam menghargai  dengan ditetapkan Ariel sebagai tersangka. Namun itu saja belum cukup, kasus pornografi di Indonesia bukan hanya Ariel saja. Yang kita inginkan adalah sistem hukum yang bisa membuat pelaku merasa jera, yakni hukum Islam,” ujar Luthfi di sela-sela orasinya.

Ia juga menganggap pencekalan terhadap Ariel oleh Wali Kota Bandung, Dada Rosada, terlalu kecil dan tidak berpengaruh banyak. Seharusnya yang dicekal pemerintah (Wali Kota) dan DPRD adalah fasilitas dan akses yang bisa melahirkan tindakan pornoaksi.

Setelah berorasi lebih dari dua jam, massa yang membawa berbagai poster mengecam tindakan pornografi tersebut membubarkan diri menjelang adzan dhuhur.

Sementara di tempat terpisah Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung,Tedi Setiadi,yang ditemui hidayatullah.com mengatakan, secara pribadi dirinya mendukung upaya pemberantasan kasus-kasus pornografi di Indonesia, baik sanksi pidana yang berat, juga sanksi sosial.

“Saya juga prihatin, dari survei yang saya baca, 80% pelajar kita sudah pernah mengakses pornografi. Ini sangat membahayakan jika tidak segera tuntaskan.Harusnya kita malu, sebagai negeri muslim terbesar namun menjadi “surga”pornografi kedua setelah Rusia,” ujar Tedi.

Untuk itu dewan akan terus mendorong dibuatkannya UU yang mengatur itu semua agar menjadi lebih tegas.

“Sebenarnya perangkat hukum sudah ada. Tetapi ini soal pelaksanaannya saja yang tidak maksimal dan terkesan setengah hati,” imbuhnya.

Tedi juga mengakui, perangkat  hukum yang ada belum menimbulkan efek jera. Buktinya kasusnya terus berulang.

Saat disinggung, apakah dirinya setuju jika kasus video porno (zina) dihukum Islam (rajam atau cambuk)?

 “Secara pribadi saya setuju,” ujar politisi PKS ini. [man/hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version