View Full Version
Sabtu, 03 Jul 2010

Netanyahu Ingin Akhiri Hubungan Buruk dengan Turki

Lieberman menilai tindakan Netanyahu ini adalah sebuah penghinaan bagi dirinya

 
Hidayatullah.com--Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia ingin menghindari kerugian lebih banyak lagi dalam hubungan negaranya dengan Turki. Namun ia berulang kali menolak untuk meminta maaf atas penyerbuan kapal Mavi Marmara tersebut. Demikian dilansir Al-JAzeera.net (3/7).
 
Namun pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman, bertolak belakang dengan Netanyahu. Ia tidak melihat adanya kemungkinan untuk menyesesaikan krisis antara mereka.
 
Netanyahu mengatakan dalam wawancara dengan televisi Israel, "tidak ada perjanjian antara kami dan Turki nanti, tapi merupakan hal yang baik jika mau menghentikan kemerosotan dalam hubungan".
 
Tapi pada kesempatan itu juga, ia menegaskan bahwa ia tidak akan meminta maaf atas penyerbuan kapal Freedom Flotilla akhir Juni lalu tersebut, yang telah menewaskan sembilan relawan Turki.
 
Netanyahu memberikan lampu hijau kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan Israel, Benjamin Ben-Eliezer untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Ahmad Oglu secara rahasia. Pertemuan itu diadakan pada hari Rabu di Brussels. Namun hal ini membuat Lieberman marah, karena sebelumnya ia belum pernah mengetahui dan menyetujuinya dalam rapat.
 

Lieberman menilai tindakan Netanyahu ini adalah sebuah penghinaan bagi dirinya. Dan ini tentunya adalah sebuah krisis kepercayaan antara Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri Israel. (sdz/jzr/hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version