Jika tempo hari kepala daerah mengantuk, Presiden marah. Tapi jika menteri yang ngantuk, Presiden diam saja
Hidayatullah.com—Gara-gara nongkrongin bola, banyak menteri yang tertangkap basah tertidur di sela rapat kabinet kemarin.
Masalahnya, ketika para pembantu Presiden ini mengantuk, Presiden didesak meminta maaf. Desakan ini disampaikan pakar hukum tata negara Universitas Padjajaran Bun Yamin Ramto, sebagaimana dikutip Media Indonesia Selasa (13/7).
"Jadi, Presiden harusnya minta maaf pada masyarakat karena menterinya mengantuk saat rapat kabinet," ujarnya.
Permintaan maaf itu, ujar Bun Yamin, sebagai bentuk tanggung jawab Presiden kepada rakyat. Presiden seharusnya tahu bagaimana memilah urusan pribadi dan urusan pekerjaan yang membutuhkan kehadiran menteri. Menteri sebagai pembantu Presiden tidak bisa menolak jika diundang Presiden.
Sebagaimana diketahui, rasa kantuk akibat menyaksikan laga final Piala Dunia Spanyol melawan Belanda, tidak hanya dialami satu menteri saja.
Melalui tayangan Metro TV, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Menko Kesra Agung Laksono, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, terlihat menutup mata sejenak ketika rapat kabinet.
Jaksa Agung Hendarman Supandji yang duduk agak di belakang juga terlihat tidak dapat mengusir kantuk. Termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng. Ya, menteri juga manusia. Tetapi mengapa ketika kepala daerah yang mengantuk beberapa waktu lalu, Presiden marah. Sementara para menteri ngantuk, Presiden diam. [mi/mtv/hidayatullah.com]
Foto: Media Indonesia