

Penyerahan para tahanan mantan pejabat itu termasuk bagian dari rencana penarikan pasukan AS

Hidayatullah.com--Amerika Serikat  membebaskan 55 tahanan Iraq mantan orang-orang dekat Saddam Hussein,  termasuk Tariq Aziz.
Pengumuman dari Wakil Menteri Kehakiman Iraq  itu disampaikan pada hari Rabu (14/7), sebelum pihak Amerika Serikat  menyerahkan penjara Kamp Cropper kepada pemerintah Iraq.
Menurut  Wakil Menteri Kehakiman Bushro Ibrahim kepada AP, penyerahan  penjara kamp tahanan buatan AS itu berlangsung selama tiga hari sejak  Senin lalu.
"Hari ini kami menerima 55 mantan pejabat rejim  sebelumnya, salah satunya adalah Tariq Aziz, dan yang lainnya adalah  para menteri perminyakan dan kebudayaan," kata Ibrahim, seraya  menambahkan bahwa Iraq juga menerima mantan Sekretaris Saddam Hussein,  Abed Hamoud, mantan Menteri Pendidikan serta Menteri Perdagangan.
"Kami  akan menerima tambahan lain besok, tapi saya tidak memiliki informasi  tentang hal itu dan kami tidak memiliki daftarnya," ujar wakil menteri  itu.
Pihak militer AS sebagaimana dilansir Arab News telah  mengkonfirmasi berita tersebut, tapi tidak memberikan identitas siapa  saja yang diserahkan ke pemerintah Iraq.
Menurut pihak Iraq,  Hussein Rashid Mohammed, mantan Wakil Direktur Operasional Militer Iraq,  dan mantan Menteri Pertahanan Sultan Hashim Al-Taie, tidak termasuk  mereka yang diserahkan.
Mulai Kamis ini (15/7), pihak keamanan  Iraq akan mengambil alih operasional Kamp Cropper dan AS akan  menyerahkan sekitar 1.600 warga Iraq yang ditahan Amerika.
Meskipun  demikian, militer AS sebelumnya mengatakan bahwa ada 200 orang yang  akan tetap berada dalam tahanan mereka atas permintaan pemerintah Iraq  dengan alasan keamanan.
Serah terima kamp tahanan tersebut  merupakan bagian dari rencana AS untuk menarik sekitar 50.000 pasukannya  hingga akhir Agustus mendatang, sebelum akhirnya semua pasukan ditarik.
Tariq  Aziz adalah satu-satunya penganut Kristen yang menjabat di pemerintahan  Saddam Hussein. Ketika menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Iraq ia  dikenal sebagai pembela Saddam dan sering berkeliling dunia untuk  melakukan misi diplomatik.
Pertemuannya dengan Menlu AS James A.  Baker di Jenewa pada Januari 1991 gagal mencegah terjadinya Perang Teluk  1991.
Beberapa tahun kemudian Tariq Aziz bertemu dengan mendiang  Paus Paulus II di Vatikan, beberapa pekan sebelum Amerika Serikat  menginvasi Iraq pada Maret 2003, yang mengakibatkan derita  berkepanjangan rakyat Iraq hingga saat ini.
Setelah Saddam  Hussein digulingkan, Tariq Aziz disidang dan dijatuhi hukuman 22 tahun  penjara. Setelah lepas dari tahanan AS, kini ia berada dalam tahanan  rejim Iraq bentukan Amerika Serikat. [di/an/hidayatullah.com]