Negara-negara Arab berlomba-lomba mengirimkan delegasi kemanusiaan untuk Gaza
Hidayatullah.com--Konvoi bantuan untuk Gaza pascainsiden Mavi Marmara terus berdatangan baik lewat laut maupun darat. Menyusul rekan-rekan mereka dari negara lain, rombongan aktivis dari Yordania dan Mauritania tidak ingin ketinggalan.
Sekitar 150 aktivis Yordania telah berangkat dari Amman menuju Jalur Gaza pada hari Selasa lalu. Bersama mereka ada 25 truk yang dipenuhi dengan sembako dan obat-obatan. Tak ketinggalan sebuah mobil ambulan sumbangan dari para anggota Asosiasi Kedokteran Yordania. Demikian kabar yang dilansir Yordan Times.
Konvoi dari Amman ini akan berangkat dengan menaiki kapal dari Aqaba menuju Pelabuhan Nuwaibah, Mesir. Setelah itu perjalanan diteruskan lewat darat melalui perbatasan Rafah.
Beberapa orang tokoh Islam turut serta dalam rombongan, termasuk mantan anggota parlemen dari Front Aksi Islam Azzam Huneidi dan veteran senior FAI Abdul Fatah Kilani.
Menurut Wael Saqa, mantan presiden Asosiasi Insinyur Yordania dan komite bantuan untuk Gaza, rombongan diharapkan akan sampai ke tujuan dalam waktu satu pekan.
Berbeda dengan konvoi mereka sebelumnya pada bulan lalu, kini panitia mempersiapkan keberangkatan mereka dengan lebih rapi. Mereka tidak ingin kembali ditolak masuk Gaza oleh otoritas Mesir di Rafah dengan alasan belum ada pemberitahuan sebelumnya.
"Kita membutuhkan solidaritas untuk Gaza dari para aktivis di seluruh kerajaan (Yordania). Hal ini sangat penting, bukan hanya untuk rakyat Gaza, tapi juga untuk rakyat Yordania," kata Huneidi mengenai aksi solidaritas mereka.
Di antara rombongan aktivis Yordania itu terdapat sekitar 25 orang wanita, kebanyakan dari mereka adalah anggota FAI.
Tidak ingin kalah dengan sejawatnya dari Yordania, sebuah delegasi wanita Mauritania berangkat menuju Gaza pada Rabu (14/7), dalam sebuah rombongan yag diorganisir oleh National Rabat to Support the Palestinian (NRSP).
Menurut situs Sahara Media Mauritania yang dikutip Pal Telegraph, rombongan yang terdiri dari para perempuan anggota berbagai organisasi kewanitaan, di Mauritania itu akan masuk ke Gaza lewat Rafah. Bersama dengan barang-barang bantuan untuk anak-anak dan wanita, diharapkan mereka bisa masuk Gaza dalam beberapa hari ke depan.
Rombongan tersebut dipimpin oleh seorang senator dari sebuah partai Islam, Tawasul. Wakil pemimpin partai tersebut, Muhammad Ghulam Wild Haj Sheikh, ikut serta dalam rombongan Freedom Flotilla yang diserang Israel akhir bulan Mei lalu.[di/jt/plt/hidayatullah.com]