View Full Version
Kamis, 22 Jul 2010

Jual Beli Manusia Marak di Amerika

Amerika Serikat mengakui keberadaan ‘model perbudakan baru; di negaranya

Hidayatullah.com--Untuk pertama kali dalam laporannya, Departemen Luar Negeri AS mengakui keberadaan beragam model baru perbudakan di negaranya.

IRNA dalam laporannya mengutip situs Inthesetimes.com menulis adanya perbudakan baru jual beli manusia layaknya barang.

"Setelah 150 tahun pasca dihapusnya perbudakan, departemen luar negeri AS mengakui bahwa hingga kini jual beli manusia layaknya barang milik pribadi masih marak dipraktekkan di AS," demikian tulis Inthesetimes, dikutip IRNA.

Laporan tahun 2010 departemen luar negeri AS kali ini mengkaji secara umum fenomena perdagangan manusia dan reaksi hukum sipil di AS.

Situs inthesetimes.com itu juga mengungkap beragam faktor penyebab meluasnya fenomena model baru perbudakan.

"Kini, faktor utama penyebab perbudakan adalah meluasnya ketidakadilan di berbagai negara yang semakin diperparah oleh faktor ekonomi".

Stephanie Richard, Direktur Koalisi Penghapusan Perbudakan dan Penyelundupan Manusia (CAST) yang berbasis di Los Angles mengakui peningkatan masuknya imigran ke AS dengan visa yang sah. Namun begitu ia memperingatkan, visa tersebut sengaja diberikan sehingga para mafia perdagangan manusia bisa mengendalikan dan mengeksploitasi mereka dengan sesuka hati.[irb/hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version