View Full Version
Jum'at, 06 Aug 2010

Universitas Islam Pertama di Amerika Dibuka

Zaytuna College diharapkan mampu mencetak sarjana Islam asli Amerika

Hidayatullah.com--Zaytuna College, sebuah universitas baru, memulai kelasnya di musim panas ini di Berkeley, California. Dengan motto "Di mana Islam Bertemu dengan Amerika", Zaytuna College adalah universitas muslim pertama di Amerika.

Kampus ini memperlihatkan sebuah standar yang bagus untuk sebuah universitas. Wanita duduk di sisi yang berlawanan dengan auditorium laki-laki, di mana kebanyakan laki-lakinya berjenggot. Sedangkan wanitanya hanya seorang saja yang tidak memakai jilbab. Sisanya memakai jilbab, meski modis.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab. Zaytuna College di musim panas menawarkan kelas bahasa untuk persiapan pembukaan resminya di musim gugur ini.

Universitas  ini menekankan pada pendidikan  umum tentang sejarah Amerika, antropologi, filsafat, sastra, dan ilmu politik. Tetapi bidang utama pada kurikulumnya adalah pendidikan Islam dan al-Qur’an.

"Kami ingin memanifestasikan Islam dengan cara yang selaras dengan Amerika," kata Imam Zaid Shakir, pendiri Zaytuna dan juga  seorang profesor.

Kebanyakan guru datang dari negara lain seperti Pakistan, Yaman, Mesir. Karenanya, meskipun ada jutaan muslim Amerika, namun Islam masih tampak asing di negeri ini.

Zaytuna akan mengikuti tradisi sejarah kampus-kampus Amerika yang berawal dengan basis agama. “Harvard, Princeton, dan Yale, didirikan berbasis lembaga keagamaan,” kata Dr Michael Higgins, yang mempelajari hubungan antara agama dan pendidikan tinggi.

Meskipun perguruan tinggi berbasis agama merupakan hal biasa di AS,  namun Higgins khawatir akan ada protes terhadap sebuah perguruan tinggi Islam di era pasca 9/11 ini, karena kini tumbuh persepsi publik bahwa Islam adalah agama yang membenarkan dan mengajarkan kekerasan dan intoleransi.

“Saya pikir akan ada banyak ketakutan atau kekhawatiran sekitar berdirinya sebuah perguruan tinggi yang menganut Islam…” imbuh Higgins.

Menurut Shakir, tujuan utama universitas ini  mencetak sarjana Islam asli Amerika. Suara-suara yang menentang tak mewakili mayoritas warga Amerika, karena hanya sebagian kecil saja. [voan/ar/hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version