View Full Version
Selasa, 17 Aug 2010

Warga Israel Keturunan Arab Buat Situs Pro-Homo

Keturunan Palestina di Israel terjangkiti virus homoseksual negara Zionis, yang merupakan surga pengikut kaum terlaknat dari bangsa Sodom

Hidayatullah.com--Para penulis dan intelektual Arab keturunan Palestina hari Senin (16/8/2010) meluncurkan sebuah majalah online di Israel, yang bertujuan untuk menerobos tabu adat istiadat setempat, termasuk menampilkan artikel hasil tulisan pelaku homoseksual.

"Situs kami akan menjadi seperti oase budaya, di mana seseorang dapat bebas membaca cerita singkat atau menonton sebuah event budaya lewat YouTube," kata Alaa Hlehel, warga Israel keturunan Arab, sebagaimana dikutip Al-Arabiya.

Qadita.net nama situs itu, diambil dari nama desa nenek moyang Hlehel, yang dihancurkan pada tahun 1948 ketika Zionis Yahudi mendirikan Israel.

Menurutnya, tulisan-tulisan yang membangkang atau 'non-konservatif' tidak boleh menjadi korban pembredelan, hanya karena membahas isu yang dianggap sensitif.

Situs berbahasa Arab yang memiliki tagline "tsaqafah wa siyasah" (budaya dan politik) tersebut akan menampilkan tulisan yang dikirim oleh para penulis Arab dan Palestina. Awalnya menampilkan artikel tentang sejarah, selanjutnya akan ada sebuah bagian yang diperuntukkan khusus bagi para penulis gay dan lesbian, di mana kebanyakan dari mereka akan menulis secara anonim.

"Kami melakukan hal ini untuk mempersilahkan kaum gay bersuara, meninggalkan ghetto (tempat kurungan) mereka dan menjadi bagian alamiah dari budaya Arab dan Palestina," tutur Hlehel.

Ketika ditanya apakah ia tidak takut mendapat serangan dari kelompok agama dan lainnya, pria itu menjawab bahwa kualitas tulisan mereka (kaum homo) yang akan bicara.

"Mudah menyerang kami atas isu gay, tapi oleh karena itulah kami menjamin bahwa semua tulisan kami berkualitas tinggi."

Orang Arab yang menjadi warga Israel mencapai 20% dari total populasi negara Zionis itu. Mereka merupakan keturunan orang Palestina yang tetap bertahan di negerinya setelah Yahudi memproklamirkan negara Israel pada tahun 1948. Israel sendiri diakui kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) sedunia sebagai surga kaum homoseksual dengan Tel Aviv sebagai kota paling favoritnya.[di/arb/hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version