Iran berharap bisa menjadi payung pelindung bangsa pecinta damai dalam melawan agresor
Hidayatullah.com--Stasiun televisi milik negara Iran hari Ahad (22/8/2010) menayangkan liputan Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang memamerkan pesawat pembom tanpa awak jarak jauh yang diberi nama Karar.
Dalam rekaman tv terlihat Ahmadinejad bertepuk tangan saat tirai biru yang menutupi tubuh pesawat disingkap. Terlihat sosok pesawat bercat hijau militer dengan tulisan "Bomber Jet" di badannya. Kabarnya pesawat tersebut dapat membom targetnya dengan kecepatan tinggi.
Kemudian televisi menampilkan gambar-gambar pesawat tanpa awak yang sedang melakukan demonstrasi terbang.
Pada acara yang digelar di aula Universitas Malek Ashtar tersebut, Ahmadinejad memberikan kata sambutan, namun dia tidak menyebut soal pesawat tanpa awak itu.
Dalam pidato dia mengatakan bahwa Iran harus berupaya memiliki kemampuan untuk melakukan serangan pre-emptive atas ancaman yang ada, meskipun dikatakannya pula Iran tidak akan pernah menyerang lebih dahulu.
"Jika ada orang bodoh atau egois atau tiran yang ingin melakukan agresi, maka Kementerian Pertahanan kita harus bisa mencapai pada sebuah titik di mana ia bisa memotong tangan si agresor sebelum melakukan agresinya," kata Ahamdinejad.
"Kita harus mencapai titik di mana Iran berperan sebagai payung pelindung bagi seluruh bangsa pencinta damai melawan agresor dunia. Kita tidak ingin menyerang ke mana-mana, Iran tidak akan pernah memutuskan untuk menyerang. Tapi revolusi kita tidak bisa duduk diam di hadapan tirani, kita tidak bisa tinggal diam," tandasnya sebagaimana dikutip Arab News (22/8).
Pesawat pembom tak berawak itu dipamerkan dalam rangka perayaan tahunan Hari Industri Pertahanan.
Stasiun tv yang melansirnya menyebutkan, pesawat tempur itu memiliki banyak kemampuan, termasuk membawa bom dan menghancurkan target. Disebutkan pula pesawat bisa terbang menempuh jarak yang jauh dengan kecepatan tinggi.
Mengutip Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi, Karar adalah "simbol aneka kepandaian dan kemajuan Iran dalam industri pertahanan."
Karar-- yang namanya diambil dari nama kecil Imam Ali, yang dianggap sebagai imam pertama kaum Syiah--ditampilkan hanya dua hari setelah Iran melakukan tes misil dari darat ke darat yang diberi nama Qiam.
Beberapa hari ke depan Iran juga akan memamerkan kemajuan lain dalam bidang militer, selama penyelenggaraan pekan pemerintah, yaitu jadwal tahunan di mana pemerintah biasa memamerkan kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya.
Selama pekan itu juga rencananya Iran akan melakukan tes peluncuran roket generasi ketiga dari Fateh 110. Sebelumnya Iran telah mempertontonkan sebuah versi dari Fateh 110 yang berdaya jangkau 150-200 km.
Pada kesempatan itu pula akan ditampilkan jalur produksi dari kapal cepat pembawa misil yang diberi nama Siraj dan Zulfiqar, yang diambil dari nama pedang Imam Ali.
Penampakan Karar ke publik dilakukan empat hari setelah Iran meluncurkan empat buah kapal selam mini berbobot 120 ton. Kapal selam 'siluman' berukuran kecil itu ditujukan untuk operasional di perairan dangkal seperti di daerah Teluk.
Iran memang secara rutin memamerkan kemajuan yang dicapainya dalam industri pertahanan. Dan kali ini momennya bersamaan dengan kecaman dari musuh besar dan sekutunya, AS serta Israel, terkait reaktor nuklir Iran.[di/arb/an/hidayatullah.com]