View Full Version
Rabu, 25 Aug 2010

Bahasa Arab jadi Pelajaran Wajib Murid Israel

Sementara di sekolah Islam tak ada pelajaran Ibrani, bahasa Arab justru menjadi pelajaran wajib di sekolah-sekolah Israel


Hidayatullah.com— Pihak berwewenang Israel sedang memperkenalkan skema baru untuk membuat kelas bahasa Arab menjadi pelajaran wajib di sekolah-sekolah negeri. Program baru ini akan mulai diperkenalkan di 170 sekolah negeri di Israel utara dan menjadi  pelajaran wajib untuk siswa kelas lima.  

Pejabat pendidikan mengklaim, siasat baru yang disebut "Ya Salam", akan mengubah bahasa menjadi jembatan kebudayaan dan memajukan toleransi di antara orang Yahudi dan orang Arab. Sementara pelajar Arab sekarang ini diharuskan mempelajari bahasa Ibrani, sedangkan anak Yahudi bisa mengambil bahasa Arab sebagai bahasa tambahan.

Dalam seminggu, siswa Yahudi akan mendapatkan pelajaran bahasa Arab selama dua jam.

Sejauh ini, sekolah Israel hanya mewajibkan mata pelajaran bahasa Ibrani. Padahal, bahasa Arab juga merupakan bahasa resmi Israel. Penambahan mata pelajaran baru ini akan diterapkan secara bertahap.  Pada tahap-tahap berikutnya, ketentuan akan diterapkan di seluruh Israel.

Saat ini, sekitar 20 persen penduduk Israel terdiri dari warga keturunan Palestina. Dan sejak beberapa waktu lalu, banyak murid sekolah Israel menyatakan, sebelum melanjutkan studi ke perguruan tinggi, mereka terlebih dulu ingin mempelajari bahasa Arab.

Sholomo Alon, Kepala Bagian Arab dan Islam pada Departemen Pendidikan menyatakan, pemerintah akan memberi kesempatan pada warga Arab untuk bekerja sebagai guru bahasa. Saat ini di seluruh Israel terdapat sekitar seribu orang guru bahasa Arab. Dan sebagian besar dari mereka adalah warga Yahudi.

Menurut pemerintah, kebijakan baru ini tercetus karena meningkatnya jumlah siswa yang memilih untuk belajar bahasa Arab sebagai mata pelajaran pilihan mereka di tingkat SMP dan SMU. Tahun 2000 sudah ada 1.506 siswa, tahun yang lalu ada 2.187.

Para siswa sekarang ini dinilai mengenal baik pelajaran bahasa yang pantas dan menjadi pertimbangan untuk dipelajari dan dipilih. Terkecuali bahasa Inggris, yang sudah menjadi pelajaran wajib, mereka harus belajar lagi bahasa Arab, Prancis, Rusia, atau Amharic.  Namun umumnya,  60% para siswa  lebih memilih bahasa Arab.

Bagaimanapun, tuntutan meningkatnya siswa untuk belajar bahasa Arab,  telah memberikan perubahan kepada kurikulum nasional di sekolah-sekolah Israel.  [bbc/hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version