Peristiwa terjadi pada malam peringatan 9/11, tentu jelas maksud dan tujuannya
 
Hidayatullah.com--Council  on American-Islamic Relations (CAIR) cabang Michigan, meminta FBI  melakukan penyelidikan atas insiden pembakar al-Qur`an di sebuah masjid  di East Lansing.
Hari Sabtu bertepatan dengan  peringatan 9/11, anggota komunitas setempat mendapati adanya al-Qur`an  yang dibakar dan lembaran halamannya dikotori dengan feses.
"Membakar  Qur`an di masjid sama dengan membakar salib di gereja orang kulit  hitam," kata Dawud Walid, eksekutif direktur dari CAIR-Michigan, merujuk  taktik yang biasa digunakan untuk mengintimidasi pihak lawan pada zaman  gerakan hak-hak sipil di AS.
Menurut  keterangan Lt. Polisi Kevin Daley, peristiwa terjadi antara Jumat (10/9)  pukul 11 malam hingga Sabtu (11/9) pukul 01.30 dini hari. Polisi belum  mendapatakan tersangka maupun saksi dan keamanan di sekitar masjid yang  terletak di Jalan Harisson Selatan itu ditingkatkan.
Jurubicara  pengurus masjid Abdalmajid Katranji mengatakan, meskipun insiden  terjadi pada hari Sabtu, namun pihaknya baru melapor keesokan harinya  (12/9). Hal itu untuk menghormati peringatan 9/11.
"Kami merasa hari Sabtu memiliki tujuan sendiri, ... dan kami ingin memastikan (mereka) fokus pada isu 9/11," ujar Katranji.
"Kami tidak ingin pesannya tercampuraduk. Kami menentang apa yang terjadi pada peristiwa 9/11," jelasnya.
Walikota East Lansing Victor Loomis telah bertemu dengan para pengurus masjid.
"Itu  merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dan kami mengecam siapa  saja yang melakukan aksi ini," kata Loomis sebagaimana dikutip Free Press (12/9). "Saya mencurigai, begitu juga pengurus pusat Islam, bahwa pelakunya orang dari luar komunitas kami."
Sebelumnya  Associated Press melaporkan, hari Rabu (8/9), tiga orang pria diduga  melakukan vandalisme atas dinding sebuah masjid di Hudson, New York.  Mereka kemudian dikenai tuduhan vandalisme dan tindak kejahatan dengan  dasar kebencian.
Sementara pada hari Sabtu  (11/9) di Phoenix, kaca-kaca jendela sebuah masjid yang sedang dibangun  dilempari hingga pecah dan dindingnya dicorat-coret dengan tulisan  anti-Muslim. Menurut Arizona Republic, FBI sedang menyelidiki insiden  tersebut.
Mussop Muhammad, 23, presiden  persatuan mahasiswa kedokteran Muslim di Universitas Negeri Michigan,  mengaku tidak mendengar insiden yang terjadi di East Lansing itu. Pada  Jum'at malamnya, ia mengaku menghadiri acara pembacaan Bibel dan Qur`an  di Universitas Gereja Lutheran yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Dan  menurutnya malam itu semuanya kelihatan tenang.
"Saya  berharap ini kejadian yang terakhir," ujarnya. "Membakar kitab (suci)  bagi saya adalah sesuatu yang tidak masuk  akal."[di/frp/hidayatullah.com]