Konferensi empat tahunan dengan topik ‘Pemuda dan Tanggung Jawab Sosial’ ini juga akan dihadiri ahli filantropi dari 30 negara
 

Hidayatullah.com--World  Assembly of Muslim Youth (WAMY) atau Liga Pemuda Muslim Dunia akan  menggelar konferensi internasional ke-11 di Jakarta. Konferensi yang  akan berlangsung di Jakarta Convention Center, 2-4 Oktober ini,  rencananya akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Konferensi empat tahunan ini mengambil topik “Pemuda dan Tanggung Jawab Sosial” dan akan dihadiri oleh sekitar 700 cendekiawan Muslim dan ahli  filantropi dari 30 negara. Direktur WAMY Indonesia Aang Suwandy  mengatakan, sejumlah tokoh Islam dunia dari dalam dan luar negeri  diperkirakan hadir, antara lain: Syaikh Yusuf al-Qaradhawi (Ketua Dewan  Islam Eropa), Dr. Mahathir Muhammad (mantan Perdana Menteri Malaysia),  Syaikh Abdul Majid az-Zindani (Ketua Komite I’jaz Ilmi al-Qur’an),  Syaikh Salman Audah (dai dan cendekiawan Muslim terkemuka), Amr Khalid  (dai dan penulis terkemuka), Dr Zakir Naik (dai dan cendekiawan Muslim  terkemuka), Isham Bashir (mantan Menteri Agama dan Wakaf Sudan), dan Dr  Hidayat Nurwahid (mantan Ketua MPR RI).
Tak ketinggalan, hadir pula Ketua WAMY Pusat yang juga Menteri Agama dan Wakaf Arab Saudi, Syaikh Shalih Alu Syaikh.
“Konferensi  yang untuk pertama kalinya digelar di Indonesia ini mempunyai makna  penting dalam mendorong perubahan dan meningkatkan peran pemuda Muslim  dunia, khususnya di Indonesia. Tak hanya itu, acara ini juga akan  meningkatkan citra dan diplomasi Indonesia di dunia internasional. Ini  bukti bahwa Indonesia sangat diperhitungkan di dunia Islam,” kata  Suwandy.
Sementara itu, Sekjen WAMY Dr Shalih bin Sulaiman  al-Wohaibi yang sempat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu,  mengatakan, dipilihnya “Pemuda dan Tanggung Jawab Sosial” sebagai topik  muktamar kali ini merupakan bentuk tanggung jawab WAMY terhadap pemuda  Muslim dan tantangan yang mereka hadapi.
“Saat ini masih banyak  pemuda Muslim yang terhalang dalam mengaktualisasikan diri. Karena itu,  keahlian mereka harus dikembangkan dan kemampuan mereka harus  dibudidayakan,” ujarnya.
Upaya ini, kata Wohaibi, menuntut upaya  yang serius dan sungguh-sungguh karena merupakan investasi untuk  mendukung masyarakat di semua lini. Diharapkan konferensi ini dapat  menjadi sumber yang mempengaruhi pemuda dan melindungi perilaku mereka,  serta menjaga nilai-nilai dan akhlaknya.
“Selain itu, kami juga  mendorong dilakukannya sebagian program-program tanggung jawab sosial,  dan berupaya menemukan pengalaman-pengalaman positif untuk membangun  program tanggung jawab sosial bagi pemuda.”
Wohaibi menambahkan,  muktamar ini juga akan mengkaji sejumlah sisi teoritis tanggung jawab  sosial dan kedudukannya dalam Islam serta peran lembaga-lembaga amal  sosial. Dalam hal ini, lembaga-lembaga amal sosial dapat mengajukan  program-program praktis dan aplikatif bagi pemuda. Lembaga-lembaga amal  sosial, baik dari pemerintah maupun nonpemerintah, akan menyiapkan  kesepakatan dan rekomendasi untuk meningkatkan tanggung jawab sosial  bagi pemuda.
WAMY adalah organisasi Islam internasional yang  independen dan lembaga yang mendukung kerja organisasi-organisasi Islam  dan kepemudaan Islam dalam mengembangkan organisasi dan mengayomi  masyarakat. Organisasi ini didirikan pada tahun 1972 M. WAMY merupakan  lembaga internasional pertama yang menghimpun dan concern pada pembinaan  generasi muda.
Sebagai lembaga internasional non-pemerintah  (International Non-Government Organization/INGO) yang terdaftar di  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), misi WAMY adalah melahirkan generasi  baru yang lebih baik pada aspek mental dan moral, didukung dengan  penguasaan keilmuan (sains dan teknologi) yang handal sehingga dapat  bersaing dalam kancah kompetisi global yang semakin kompleks. [nur/hidayatullah.com]