


Alkhairaat menganggap dirinya dipandang sebelah mata dan hanya dibutuhkan saat menjelang pemilihan presiden (Pilpres)

Hidayatullah.com--Perguruan  Islam Alkhairaat, sebuah organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di  kawasan timur Indonesia yang berpusat di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah,  mengaku dianaktirikan pemerintah pusat.
Alkhairaat hanya  dipandang sebelah mata dan hanya dibutuhkan bila ada pemilihan presiden  (Pilpres) untuk mencari dukungan di komunitas ormas Islam tersebut.
 “Pemerintah  melihat kami sebelah mata saja dalam pembinaan kemaslahatan bangsa.  Kami didatangi saat ada kepentingan saja,” ujar Ketua Pengurus Besar  Alkhairaat, Habib Saleh Muhammad Aljufri pada pidato Haul Habib Idrus  bin Salim Aljufri di Palu, Selasa (21/9).
Ia menilai, Alkhairaat  berkontribusi besar dalam memajukan pendidikan di kawasan timur  Indonesia, sejajar dengan ormas Islam lainnya, seperti Nahdlatul Ulama  (NU) dan Muhumadiyah.
Bedanya, kata dia, NU dan Muhammadiyah  berpusat di Jawa, sementara Alkhairaat berpusat di kawasan timur  Indonesia. Celakanya, kata dia, hanya dua ormas Islam itu yang mendapat  dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Kita Alkhairaat  seperti tak direken," ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah ini.
Alkhairaat,  kata Saleh, memiliki tanggung jawab moral yang sangat besar untuk  membangun masyarakat Indonesia di kawasan timur melalui pendirian  lembaga-lembaga pendidikan Islam, dakwah, pelayanan kesehatan, serta  berbagai aktivitas sosial lainnya.
Ia mengatakan, Alkhairaat saat  ini mempunyai 18 juta anggota (abnaul) yang tersebar di 12 provinsi di  Indonesia, serta memiliki 1.500 madrasah dan usaha-usaha sosial lainnya  seperti rumah sakit dan penerbitan.
Peringatan Haul ke-42  wafatnya Habib Idrus bin Salim Aljdufri atau dikenal dengan gelar `Guru  Tua` pendiri Alkhairaat itu dihadiri tidak kurang 20 ribu umat Islam  dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Menteri Kelautan dan  Perikanan Fadel Muhammad dan Mensos Salim Segaf Aljufrie, Ketua PB NU,  Said Agil Siradz, dan sejumlah bupati dari Provinsi Kalimantan Timur.
Direktur  Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah  Azyumardi Azra, yang hadir pada perhelatan itu, mengakui Alkhairaat  sebagai organisasi Islam terbesar di kawasan timur Indonesia, bahkan  terbesar di Indonesia dalam hal kepemilikan pesantren.
Orang-orang  Alkhairaat, kata dia, berpikiran moderat karena itu orang-orang  Alkhairaat selalu diterima baik di kalangan internal umat Islam maupun  di kalangan non-Islam.
Dia mengusulkan agar pemerintah menetapkan  Habib Idrus Salim Aljufri sebagai pahlawan nasional. Habib Idrus adalah  seorang nasionalis sejati, ajarannya amat kental dalam membela Negara  Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). [temp/hidayatullah.com]