View Full Version
Jum'at, 01 Oct 2010

Dulu ''Bermasalah'', Kini Malah jadi Staf Ahli Kapolri

Brigjen Raja dan Brigjen Edmon sempat terganjal kasus mafia hukum Gayus Tambunan

Hidayatullah.com-- Staf Ahli Kapolri termasuk jabatan penting di Mabes Polri. Hanya saja yang menjadi pertanyaan, jika yang diangkat adalah perwira tinggi yang masih dianggap ‘berkasus’ mengisi jabatan ini.

Para perwira yang sedang menjadi sorotan itu adalah, Brigjen Raja Erizman dan Brigjen Edmon Ilyas. Keduanya menempati jabatan baru, yakni sebagai staf ahli Kapolri. Dua jenderal bintang satu itu pernah terganjal kasus mafia hukum Gayus Tambunan.

Pengangkatan Brigjen Raja dan Brigjen Edmon ada dalam telegram rahasia bernomor STR/773/IX/2010 tertanggal 29 September 2010.

Selain memuat informasi mutasi Brigjen Raja dan Brigjen Edmon, telegram rahasia juga memuat informasi menyangkut pergantian Kadensus 88 dari Brigjen Tito Karnavian kepada Kombes Muhammad Syafii.

Brigjen Raja dan Brigjen Edmon sempat terganjal kasus mafia hukum Gayus Tambunan. Menanggapi mutasi Brigjen Raja dan Brigjen Edmon, Kadiv Humas Polri Irjen Iskandar Hasan meminta agar media massa tidak mempermasalahkan jabatan baru yang diemban keduanya.

"Meski sudah menjadi staf ahli, keduanya tetap bisa dipanggil untuk kepentingan penyidikan. Mereka tetap bisa dimintai keterangan," jelas Iskandar di Jakarta, Kamis (30/9).

Tumpang tindih


Sementara itu, presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, struktur Polri makin tumpang tindih.

 “Hmm... struktur Polri saat ini sudah tumpang tindih. Staf pada staf ahli Kapolri saja, dulu diisi perwira menengah pangkatnya setingkat Kombes, sekarang yang ngisi sampai jenderal,” ujar Neta sebagaimana dikutip situs rakyatmerdeka.

Neta curiga, jangan-jangan jabatan staf ahli (Sahli) Kapolri saat ini cuma jadi ajang untuk men­cuci perwira tinggi (Pati) yang nakal. [ti/rm/hidayatullah.com

]

 

Foto:Brigjen Raja Erisman dan Brigjen Edmond Ilyas (Foto: Heru Haryono/okezone)


latestnews

View Full Version