View Full Version
Selasa, 05 Oct 2010

Konferensi WAMY ke-11 Resmi Ditutup

Konferensi merekomendasikan optimalisasi dalam mengarahkan para pemuda Islam agar lebih berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial

 
Hidayatullah.com--Konferensi Internasional World Assembly of Muslim Youth (WAMY) atau Liga Pemuda Muslim Dunia ke-11 yang berlangsung 2-4 Oktober 2010 di Jakarta, resmi ditutup.
 
Konferensi dengan tema Pemuda dan Tanggung Jawab Sosial ini ditutup dengan sejumlah rekomendasi.
 
Butir-butir rekomendasi hasil konferensi yang dimulai sejak Sabtu (2/10) lalu dibacakan oleh Sekjen terpilih, Dr. Shalih bin Sulaiman al-Wohaibi di hadapan seluruh peserta konferensi.
 
Dalam pidato penutupan, Wohaibi mengatakan Konferensi ke-11 terselenggara di tengah transformasi sosial yang bersifat global.
 
“Kondisi ini sangat berdampak bagi kaum muda dan melemahkan rasa tanggung jawab sosial mereka. Karenanya, ini merupakan kesempatan bagi WAMY untuk bangkit bersama pemuda untuk melakukan kerja sosial yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Dia menambahkan, WAMY harus berusaha menjelaskan kepada para pemuda tentang peran mereka, serta memberikan keahlian kepada mereka agar memiliki berbagai pranata yang menggerakkan lembaga-lembaga pemerintah dan swasta di dunia Islam untuk mengembangkan tanggung jawab sosial mereka.
 
“Konferensi internasional WAMY kali ini diselenggarakan di Indonesia, negara Islam terbesar dari segi mayoritas penduduk dari kalangan pemuda,” kata Wohaibi.

Oleh karena itu, lanjut dia, diharapkan setelah melewati sejumlah pertemuan ilmiah, seminar dan diskusi tentang berbagai praktik nyata dan mengevaluasi dan berdiskusi tentang berbagai komentar, peserta konferensi sampai pada kesimpulan dan memberikan rekomendasi-rekomendasi.
 
Terdapat dua macam rekomendasi yang dihasilkan pada konferensi yang berlangsung tiga hari tersebut, yaitu rekomendasi umum dan rekomendasi khusus.
 
Dalam rekomendasi umum disebutkan bahwa peserta konferensi WAMY mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada pemerintah dan bangsa Indonesia atas kesediaan menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi. Semoga hal ini dapat  menjadi ajang kerjasama di antara umat Islam dan sarana untuk saling menguatkan antar mereka.
 
WAMY juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atas kesediaannya menjadi tuan rumah, serta kepada Menteri Agama RI atas kesediaannya membuka acara konferensi. Konferensi juga menghaturkan terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah Arab Saudi, terutama kepada Raja Arab Saudi atas perhatiannya terhadap fenomena Islam dan umat Islam, juga atas bantuannya yang berkesinambungan terhadap WAMY dengan menjadikan ibukota Arab Saudi (Riyadh) sebagai kantor pusat WAMY.
 
Selain itu, kata Wohaibi, konferensi juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden WAMY, Syekh Shalih Abdul Aziz bin Muhammad Alu Syekh yang juga menjabat sebagai Menteri Urusan Islam dan Wakaf Arab Saudi, atas kontribusi dan partisipasi aktifnya dalam konferensi ini.
 
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para ulama dan pemikir, cendekiawan, pria dan wanita, dari berbagai penjuru dunia, dan para pimpinan lembaga  dan organisasi Islam yang mengikuti konferensi ini. Juga kepada segenap peserta dan para pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara ini.”
 
Dalam rekomendasi  khusus, WAMY konferensi menetapkan beberapa hal seperti melakukan investasi dan optimalisasi sarana dan media yang beragam untuk mengarahkan para pemuda agar berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial. Konferensi juga mendorong pemerintahan negara-negara Islam untuk menambah bantuan dan perhatiaannya terhadap kegiatan sosial dan memberikan kemudahan dalam hal pengaturan dan dana.
 
Selain itu, rekomendasi menyebutkan pentingnya melakukan optimalisasi peran masjid, menghidupkan moral Islam di hati para pemuda, menyadarkan pemuda akan bahaya kekerasan dan terorisme serta dampak negatifnya terhadap masyarakat dan negara Islam. WAMY juga akan meningkatkan program-program pelatihan kepemudaan guna meningkatkan kemampuan mereka di masyarakat. “Yang juga penting adalah melakukan penyadaran kepada kaum muda tentang bahaya dekadensi moral,” kata Wohaibi.
 

“WAMY hendaknya mendorong para pemuda untuk berkontribusi dalam mengatasi kemiskinan, kebodohan dan pengangguran, menyerukan penerapan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan, dan menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab umat Islam terhadap Palestina dan wilayah-wilayah lain yang rentan terhadap penjajahan,” tandas mantan dosen di Universitas King Saud ini. [mcw/cha/hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version