View Full Version
Selasa, 05 Oct 2010

Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah Musabaqah Internasional

Indonesia telah secara resmi ditunjuk tuan rumah tetap Musabaqah Hafalan al-Quran & Hadits (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su'ud 

Hidayatullah.com -- Jika tak ada aral melintang, Indonesia akan menjadi tuan rumah Musabaqah Hafalan al-Quran & Hadits (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat Internasional di masa mendatang. Atase Kerajaan Saudi Arabia bersama Departemen Agama Republik Indonesia punya obsesi agar perhelatan ini mendunia.

Selama ini dari Atase Saudi Arabia dan Depag memang sudah mewacanakan hal tersebut. Mereka berharap agar perhelatan tahunan ini tidak saja sebatas pada level nasional atau Asia Pasifik, tapi bisa mendunia.

"Kita punya obsesi ke sana. Ini memang sudah kita wacanakan," kata Koordinator Sekretariat MHQH Asia Pasifik 2010, Ghunaim Ihsan, ditemui Hidayatullah.com di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (4/10).

Apalagi Indonesia, lanjut Ghunaim, secara resmi telah ditunjuk sebagai tuan rumah tetap Musabaqah Hafalan al-Quran & Hadits (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su'ud ini.

"Di awal sudah ada kesepakatan-kesepakatan antara Atase Agama Saudi dengan Kementerian Agama Indonesia," katanya.

Dipilihnya Indonesia dirasa tepat, sebab kata Ghunaim, Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia adalah negara yang pertama mengusulkan penyelenggaraan lomba yang disponsori langsung oleh Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su'ud.

Hubungan harmonis ini berawal dari kunjungan Ketua Mahkamah Agung Arab Saudi Syaikh Dr Shalih bin Abdullah al Humaid pada tahun 2007. Dia juga sekaligus utusan khusus Sultan ketika itu. Sekembalinya dari Indonesia, al Humaid pun langsung menyampaikan keinginan Indonesia tersebut ke Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su'ud. Atas kesepahaman tersebut, kerjasama ini pun berkelanjutan hingga saat ini.

"Musabaqah Asia Pasifik di Indonesia ini adalah pertama kali diadakan di luar Arab Saudi," papar Ghunaim.

Ghunaim menjelaskan, tujuan acara ini adalah sebagai wadah perekat dan pemersatu ukhuwah Islamiah, terkhusus bagi negara-negara peserta.

"Dalam satu kamar, di dalamnya kita gabungkan pesertanya dari berbagai negara," jelas Ghunaim.

Hal tersebut, kata Ghunaim, agar para peserta lebih akrab dan bisa saling berinteraksi. Ini sebagaimana tujuan acara MHQH sendiri sebagai wadah perekat ukhuwah antar kaum muslimin.

Sementara itu, biaya akomodasi dan transportasi peserta dan official Musabaqah Hafalan al-Quran & Hadits Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat Asia Pasifik di Indonesia tahun 2010, seluruhnya ditanggung oleh penyelenggara.

Pelayanan agak khusus diterima peserta dari Mindanau. Sebanyak 8 peserta dari Filipina, 4 di antaranya berasal dari wilayah bergejolak di Mindanau. Sedangkan 4 peserta lainnya dari Metro Manila.

Sehingga, kata Ghunaim, mereka diberikan perhatian khusus berupa tanggungan biaya seluruhnya mulai berangkat dari kampung halaman sampai ke tempat acara.

"Penyelenggara menjamin semua biaya mereka pulang pergi," imbuh Ghunaim.

 
Juara Umum
 
Sementara itu, juara umum Musabaqah Hafalan al-Quran & Hadits Tingkat Asia Pasifik kebanyakan berasal dari Indonesia.  

 
Kategori 30 Juz
1. Muhammad Rasyid - Indonesia
2. Ahmad Mujahid bin Salleh Sani - Malaysia
3. Ahmad Muzakkir Abdurrahman - Indonesia

Kategori 20 Juz
1. Muhammad Salim Ghazali - Indonesia
2. Zaenal Muttaqin - Indonesia
3. Muhammad Ezmir Kushairy bin Roslee - Malaysia

Kategori 15 Juz
1. Ahmad Fauzi Abdurrahman - Indonesia
2. Muhammad Anshor - Indonesia
3. Heitham Sabri - Australia

Kategori 10 Juz
1. Zainuddin - Indonesia
2. Muhammad Al-Nawawi bin Borhan - Malaysia
3. Aliyuddin - Indonesia

Kategori Hafalan Hadits
1. Muhammad Abdullah Imaduddin - Indonesia
2. Abdullah Fudhail Ibnul Hadi - Indonesia
3. Ferdi Zanuar Azan – Indonesia. [ain/hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version