View Full Version
Jum'at, 05 Nov 2010

Kaum Muslim Khawatir Meningkatnya Islamophobia di Jerman

Warga Muslim di Jerman menyatakan khawatir atas meningkatnya gelombang kebencian terhadap Islam di negara itu yang diwarnai dengan eskalasi serangan ke pusat-pusat keislaman.
 
Pernyataan ini disampaikan Aiman Mazyek, Ketua Dewan Pusat Muslim di Jerman saat menjelaskan peningkatan aksi serangan dan gangguan terhadap pusat-pusat keislaman di negara itu.
 
"Tempat ibadah warga Muslim setiap beberapa hari sekali selalu menjadi sasaran serangan dan gangguan orang yang anti Islam," ujarnya dikutip Radio Iran, Irib.
 
Seraya mengaku bahwa dirinya beberapa kali mendapat ancaman dari pihak yang tak dikenal, Mazyek menambahkan, aksi-aksi anti Islam di Jerman jauh lebih memprihatinkan dibanding aksi-aksi rasialisme lainnya.
 
Ketua Dewan Pusat Muslim Jerman itu juga menceritakan peristiwa pembunuhan seorang warga Muslim asal Iraq oleh kelompok ekstrim neo-Nazi.
 
Mazyek menegaskan, untuk menilai sejauh mana hak asasi manusia dihormati di sebuah masyarakat, yang harus dijadikan tolok ukur adalah cara mayoritas memperlakukan kelompok minoritas.
 
Tanggal 24 Oktober lalu, seorang pemuda asal Iraq bernama Kamal tewas dibunuh oleh dua ekstrimis neo-Nazi di kota Leipzig. Ia tewas di rumah sakit akibat luka tusukan. Dengan demikian Kamal adalah korban keenam aksi neo-Nazi dan gerakan rasisme sejak tahun 1990 di kota yang sama.
 
Sebelum ini, dunia sempat dihebohkan oleh aksi pembunuhan yang dilakukan seorang warga Jerman di pengadilan negara itu atas seorang wanita muslimah berjilbab asal Mesir yang bernama Marwa Sherbini. Pelaku berada di pengadilan karena pengaduan Marwa terhadapnya. Sherbini melaporkan perbuatan pelaku yang rasialis.
 
Di pengadilan itulah, pelaku membunuh Marwa dengan 18 tusukan pisau di depan hakim dan polisi dengan tatapan duka suami dan putrinya yang berusia 3 tahun.
 
Peristiwa pembunuhan Marwa Sherbini sangat menyakitkan sehingga menyulut kemarahan luas umat Islam sedunia. Entah apa yang bakal dikatakan dunia khususnya Dunia Barat jika korban penusukan itu adalah wanita Yahudi atau perempuan non Muslim. Tentu, media massa dunia akan menyebutnya sebagai tragedi terbesar di pengadilan. Dan, mungkin sampai hari ini media tak henti-hentinya memberitakan insiden tersebut. Namun, ketika korbannya adalah wanita muslimah yang gugur karena mempertahankan jilbabnya, media massa Barat bahkan para petinggi Jerman berusaha menutup-nutupi kejadian itu.
 
Di Jerman, aksi-aksi anti Islam sudah menjadi fenomena yang tak asing. Pemerintah dan para petinggi negara itu juga tak segan-segan menyebut warga Muslim sebagai biang masalah di sana. Sikap yang jelas menunjukkan dukungan kepada praktik diskriminasi terhadap warga Muslim. [irb/hidayatullah.com]


latestnews

View Full Version