Hidayatullah.com--Pemimpin Libya, Muammar Qadhafi mengatakan menyesalkan mundurnya presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali, yang meninggalkan negaranya dalam “kerusuhan tanpa ada tanda-tanda kan berakhir”.
"Anda telah kehilangan sesuatu yang besar…. Tidak ada yang lebih baik dari Zine [El Abidine Ben Ali] untuk memimpin Tunisia,” ujarnya dalam pidato yang di tayangkan di radio dan televisi dalam negeri pada hari Sabtu lalu, sebagaimana dilansir Aljazeera (17/1).
"Saya tidak hanya berharap ia akan tetap bertahan hingga 2014, melainkan untuk seumur hidup,” ujarnya, ia menekankan bahwa dirinya tetap menganggap Ben Ali yang terbang ke Arab Saudi pada hari Jumat lalu itu, tetaplah “presiden Tunisia yang sah menurut undang-undang.”
Ia mengatakan jika Ben Ali telah melakukan banyak hal baik untuk Tunisia, termasuk dalam penanganan ekonomi Negara.
"Tunisia, sebuah negara maju yang menjadi yang menjadi tujuan wisatawan, sekarang menjadi mangsa bagi kelompok bertudung, pencuri dan pembakaran,” ucapnya.
'Korban Kebohongan”
Qadhafi mengatakan bahwa rakyat Tunisia adalah “korban kebohongan” yang disiarkan di internet, yang berperan besar dalam keluarnya Ben Ali. Ditambahkannya, Tunisia mengalami pertumpahan darah dan tak berhukum karena rakyatnya terlalu terburu-buru dalam menyingkirkan presidennya.
"Saat ini Tunisia hidup dalam ketakutan… keluarga dapat di razia dan dibantai di kamar tidur mereka dan para warga di jalanan terbunuh, seperti yang terjadi di zaman Bolshevik atau revolusi Amerika,” ujar Qadhafi
"Dan untuk apa? Agar seseorang menjadi presiden menggantikan Ben Ali?” tambahnya.
"Saya tidak tahu orang-orang baru ini, tetapi kita semua tahu Ben Ali dan perubahan yang telah dicapai Tunisia. Mengapa anda menghancurkannya?” tanyanya. [aje/cam/hidayatullah.com]
Selasa, 18 Jan 2011