Hidayatullah.com--Menurut dokumen rahasia yang dibeberkan oleh Al-Jazeera, Presiden Palestina Mahmud Abbas telah mengetahui rencana serangan Israel terhadap Jalur Gaza sebelum pecahnya perang pada akhir 2008 lalu, yang berlangsung selama 23 hari dan tengan merenggut korban tewas sekitar 1500 orang. Sebagaimana diketahui, pemerintahan Abbas yang didominasi PLO adalah pemerintah dukungan Israel dan Amerika yang dimunculkan sebagai lawan HAMAS yang diakui rakyat Palestina. * ajz
Dokumen rahasia itu juga mengungkapkan bahwa pemerintah Otoritas Palestina telah bekerja untuk menarik laporan Goldstone, yang menuduh Israel telah melakukan kejahatan perang selama perang Gaza tersebut.
Pemerintah Otoritas Palestina juga terus menjaga komunikasi dengan orang-orang Israel, bahkan setelah agresi militer di Jalur Gaza dua tahun lalu.
Tak lama setelah perang, media Israel juga melaporkan beberapa kali bahwa pemerintah Otoritas Palestina sudah bekerjasama dengan sangat baik sekali.
Seperti yang diungkapkan oleh channel Ibrani Dua pada tanggal 10 Mei 2009 silam, Kepala Staf Israel Gabi Ashkenazi menyatakan bahwa kerjasama yang langka terjadi antara tentara Israel dan Otoritas Palestina selama agresi militer di Jalur Gaza.
Sebagai akibatnya, perang Gaza yang terjadi di akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009 itu telah menewaskan sekitar 1500 syuhada dan melukai sedikitnya lima ribu orang, serta menghancurkan banyak perumahan dan infrastruktur lainnya.